2016, setengah Premium di Tanah Air berasal dari impor
Pertamina mencatat, tahun lalu, Indonesia masih bergantung erat pada impor bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Premium. Per November 2016, impor Premium RI sebesar 67,873 juta barel atau 54 persen dari total permintaan yakni 122,172 juta barel.
Pertamina mencatat, tahun lalu, Indonesia masih bergantung erat pada impor bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Premium. Per November 2016, impor Premium RI sebesar 67,873 juta barel atau 54 persen dari total permintaan yakni 122,172 juta barel.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengungkapkan, meski tinggi, namun prosentase dan volume impor Premium terus menurun dalam 3 tahun terakhir. Di mana prosentase impor Premium pada 2014 sebesar 62 persen dan 2015 yakni 60 persen.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
"Kita terus meningkatkan kemampuan produksi kilang agar produksi dalam negeri meningkat," ujarnya saat ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (17/1).
Selain Premium, per November 2016, impor BBM jenis avtur juga tercatat cukup tinggi yakni sebesar 23 persen dari total kebutuhan 25,342 juta barel. Impor terkecil terjadi pada jenis Solar yakni hanya satu persen.
Wianda menambahkan Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan swasembada BBM pada 2023. Maka dari itu, Pertamina telah menyiapkan rencana investasi sebesar USD 112 miliar hingga 2025.
"Di mana porsi terbesar ialah untuk pembiayaan sektor hulu yakni USD 54 miliar," jelasnya.
Dia mengungkapkan, Pertamina juga terus berusaha mempercepat pembangunan kilangnya. Seperti peningkatan kapasitas kilang Cilacap yang diproyeksi lebih cepat satu tahun di 2021.
"Kemarin sudah dapat komitmen dari CEO Saudi Aramco."
Baca juga:
Maret, Pertamina siap jual elpiji subsidi pakai kartu
Wujudkan BBM satu harga, Pertamina bangun 22 SPBU mini 2017
Sejak 2007, program konversi BBM ke LPG hemat subsidi Rp 197 triliun
Kebutuhan meningkat, Indonesia ketergantungan impor gas elpiji
Pertamina sebut banyak orang kaya masih pakai elpiji 3 Kg
Perluas infrastruktur gas, Pertamina bangun terminal LNG di Banten
Pertamina pastikan tidak ada instalasi kilang minyak yang terbakar