2017, jaringan gas ditargetkan jangkau 89.383 rumah tangga
"Langkah ini sangat strategis untuk mencapai target Energy Mix 2025 yang sudah dicanangkan pemerintah."
PT Pertamina menargetkan jaringan gas bisa menjangkau sebanyak 89.383 rumah tangga pada 2017. Hingga periode sama, perusahaan energi pelat merah itu juga menargetkan sebanyak 53 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan telah mendapat penugasan dari pemerintah untuk membangun 18 SPBG, dua lokasi jaringan gas, dan lima unit Gas Transportation Module (GTM). Nilai investasinya mencapai Rp 2,1 triliun.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Pertamina berhasil meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
"Langkah ini sangat strategis untuk mencapai target Energy Mix 2025 yang sudah dicanangkan pemerintah," kata Dwi saat menghadiri peresmian proyek Jargas, SPBG, dan GTM di Desa Jaya Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (3/3).
Di wilayah tersebut, Pertamina telah membangun jargas ke 3.949 rumah tangga. Untuk itu, Pertamina EP bakal memasok gas sebanyak 0,2 juta kaki kubik per hari.
Pertamina juga telah membangun dua unit SPBG Online Station di Kabupaten Subang. Masing-masing berkapasitas maksimum 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 LSP (liter setara premium) per hari.
Kemudian, SPBG Online Station di Depok dengan kapasitas maksimum 1 MMSCFD atau 30 ribu LSP per hari. Sumber pasokan bakal berasal dari Pertamina EP.
Selain itu, SPBG Daughter Station di Ciawi, Kabupaten Bogor dengan kapasitas maksimum 0,5 MMSCFD atau setara dengan 15.000 LSP per hari. Gas untuk Daughter Station ini akan disuplai dari Mother Station Cibubur.
Lalu, pengoperasuan lima unit GTM berkapasitas masing-masing 0,15 MMSCFD untuk transportasi CNG menuju SPBG maupun MRU.
"Pertamina sebagai BUMN di sektor energi sangat mengapresiasi kepercayaan pemerintah dan siap membantu mewujudkan target melalui upaya-upaya percepatan pelaksanaan proyek penugasan sehingga bisa segera melayani kebutuhan energi masyarakat."
Pertamina juga telah mengelola jaringan gas rumah tangga di beberapa wilayah. Semisal, Kota Prabumulih, Kabupaten Wajo, Kota Jambi, dan Kabupaten Sidoarjo. Total mencapai 18.976 sambungan rumah tangga.
Sebanyak 30.407 sambungan baru di delapan kabupaten dan kota akan beroperasi pada tahun ini.
(mdk/yud)