2017, laba Indofood Sukses Makmur naik tipis menjadi Rp 4,17 triliun
Penjualan Indofood naik 5,3 persen menjadi Rp 70,19 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 66,66 triliun. Kontribusi penjualan tersebut antara lain dari kelompok usaha strategis produksi konsumen bermerek, bogasari, agribisnis dan distribusi.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 0,6 persen. Perseroan meraup laba Rp 4,17 triliun pada 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 4,14 triliun. Marjin laba bersih perseroan turun menjadi 5,9 persen dari 6,2 persen.
Hal ini didorong tidak adanya laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan. Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Indofood naik 5,3 persen menjadi Rp 70,19 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 66,66 triliun.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Indah Permatasari lebih memilih berbelanja di pasar? Indah memutuskan untuk berbelanja di pasar karena bahan yang tersedia lebih segar dan harganya lebih terjangkau.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Mengapa kerupuk emping melinjo Sindangsari sukses di pasaran? Ini menjadi alasan produk tersebut terangkat di pasaran.Kebanyakan para pembeli mendatangi langsung ke Desa Sindangsari, walau tak jarang penjualan online hingga tembus ke negara tetangga juga terjadi.
Kontribusi penjualan tersebut antara lain dari kelompok usaha strategis produksi konsumen bermerek, bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 50 persen, 22 persen, 20 persen dan delapan persen.
Beban pokok penjualan naik 6,33 persen menjadi Rp 50,31 triliun pada 2017. Perseroan membukukan beban pokok penjualan Rp 47,32 triliun pada 2016. Hal itu mendorong laba bruto naik 2,74 persen menjadi Rp 19,86 triliun.
Laba usaha naik 5,6 persen menjadi Rp 8,75 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,29 triliun. Markin laba usaha relatif stabil di kisaran 12,5 persen.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatatkan kenaikan penghasilan operasi lain dari Rp 642,36 miliar pada 2016 menjadi Rp 888,86 miliar pada 2017. Beban keuangan turun menjadi Rp 1,48 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,57 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dari operasi yang dilanjutkan dan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi 475 pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 433.
Perseroan membukukan total liabilitas Rp 41,18 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,23 triliun. Sedangkan ekuitas tumbuh menjadi Rp 45,75 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 13,69 triliun.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim menuturkan, di tengah kondisi ekonomi makro yang stabil, pada 2017 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri fast moving consumer goods (FMCG) karena melemahnya tingkat permintaan.
“Namun demikian kami berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional. Kami berharap ekonomi dalam negeri pada 2018 akan lebih baik, dan kami akan terus mengembangkan diri secara dinamis guna hadapi tantangan ke depannya,” jelas dia.
Dalam riset PT Samuel Sekuritas menyebutkan kalau laba bersih tersebut mencerminkan 93 persen dan 95 persen dari estimasi PT Samuel Sekuritas dan konsensus pada 2017 (sedikit di bawah harapan). PT Samuel Sekuritas menyebutkan price earning (PE) 12,9 kali dan price book value 1,9 kali.
Seperti diketahui, PE merupakan indicator di pasar saham. PE merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan. Sedangkan price book value (PBV) yaitu harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham.
Pada perdagangan saham Selasa 20 Maret 2018, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk naik tipis 0,35 persen ke posisi Rp 7.225 per saham.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Semester I, laba Indofood tumbuh 13 persen jadi Rp 4,56 triliun
Produknya tetap laku, Indofood sebut tidak ada penurunan daya beli
Bintang sepak bola Bali United bicara gaya hidup di Rumah Indofood
Laba Indofood meroket 92 persen jadi Rp 3,24 triliun
5 Fakta mencengangkan di akhir periode I Tax Amnesty
Ikut Tax Amnesty, bos Indofood ingin ikut bangun Indonesia