2018 Tahun politik, OJK proyeksi pertumbuhan kredit bisa 12 persen
OJK memproyeksi tahun depan angka pertumbuhan kredit akan tembus dua digit. Sebab, pada 2018, merupakan tahun politik di mana hampir semua daerah merayakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Artinya, akan ada banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan berhubung banyak kampanye yang digelar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi tahun depan angka pertumbuhan kredit akan tembus dua digit. Sebab, pada 2018, merupakan tahun politik di mana hampir semua daerah merayakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Artinya, akan ada banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan berhubung banyak kampanye yang digelar. "Insyaallah bisa 2 digit (pertumbuhan kredit) karena ekonomi akan membaik di berbagai negara. Dan tentunya akan ada Pilkada banyak aktivitas ekonomi," tutur Ketua Dewan Komisaris OJK, Wimboh Santoso, di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/11).
Wimboh optimistis tahun depan pertumbuhan kredit menyentuh angka 12 persen. "Sekitar 12, mudah-mudahan bisa lebih tinggi."
Sementara, di tahun ini, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bank dan pertumbuhan kredit akan mengalami perbaikan di akhir 2017. Dia mengungkapkan NPL di Oktober sudah berada di bawah tiga persen.
"Sudah (membaik), NPL di bawah 3. Kalau kredit pertumbuhannya sekitar 8 koma sekian yah year on year nya itu," kata Wimboh.
Mantan pejabat Bank Indonesia tersebut mengungkapkan, dengan angka pertumbuhan kredit di angka 8 persen pada bulan ke-10, dia optimistis di akhir tahun bisa sampai di angka 9 persen. "Akhir tahun sekitar 9," ujarnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiana mengatakan hampir semua sektor mendukung pertumbuhan kredit pada Oktober. Namun, infrastruktur menjadi sektor yang paling dominan dalam pertumbuhan kredit bukan Oktober ini.
"Pertumbuhannya (kredit) year on year sekitar 8,18 persen. Sektornya sebenarnya merata tapi masih lebih banyak karena kredit infrastruktur," ungkapnya.
Heru tetap optimistis jika pertumbuhan kredit hingga akhir 2017 bisa mencapai target. Bahkan dirinya optimistis pertumbuhan kredit hingga dua digit.
"Kalau saya sih optimis ya mendekati rencana bisnis sebesar 11,8 persen. Kemarin kan September masih pesimis, ternyata di Oktober melonjak dari 7 persen ke 8,18 persen. Siapa tau nanti di data November mendekati 10 persen," tandasnya.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa itu kartu kredit menurut OJK? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai yang sudah lama hadir di sekitar kita guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Baca juga:
Mulai 2018, setiap bank wajib salurkan 20 persen kredit untuk UMKM
Mau mengajukan pinjaman online, perhatikan 5 hal ini
Penyaluran kredit perbankan di September 2017 melambat
September 2017, Bank Sinarmas salurkan kredit Rp 20 triliun
Di Festival Properti, Bank Mandiri tawarkan KPR bunga 5,9 persen
Bos BI tegaskan target pertumbuhan kredit perbankan 2018 tetap 8 persen
Lebarkan sayap bisnis, MNC Leasing gandeng Oscar Mas berikan pembiayaan alat berat