2019, subsidi solar diusulkan sebesar Rp 1.500 per liter
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan untuk menambah biaya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi Rp 1.500 per liter pada 2019. Hal ini telah mempertimbangkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) tetap akan tinggi pada tahun mendatang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan untuk menambah biaya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi Rp 1.500 per liter pada 2019. Hal ini telah mempertimbangkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) tetap akan tinggi pada tahun mendatang.
"Kita usulkan jadi Rp 1.500 pada 2019. Tantangannya begini, kita memprediksi ICP pada 2019 itu berkisar antara USD 60-70 per barel," ucap Menteri ESDM Ignasius Jonan dia di Jakarta, Selasa (5/6).
-
Bagaimana cara Soeharto mempertahankan kebijakan subsidi BBM? Sayangnya, saran Habibie yang kala itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi tak digubris. Soeharto berkukuh mempertahankan subsidi, dengan alasan negara masih punya uang.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Syahrial Mukhtar menyatakan, pihaknya akan mengikuti arahan dari pemerintah terkait subsidi harga Solar. "Pemerintah memutuskan Rp 1.500 ya kita jalan dengan Rp 1.500," ujar dia.
Menurutnya, pemerintah pasti telah memiliki pertimbangan khusus sebelum meninggikan jumlah subsidi hingga tiga kali lipat, yakni dari Rp 500 per liter jadi Rp 1.500 per liter. Selain itu, dia juga tak mau ambil pusing ketika disinggung bahwa pemerintah memberi angka subsidi yang lebih kecil dari wacana awal, yakni Rp 2.000 per liter.
"Bukan masalah enak enggak enak. Keputusan pemerintah itu kan pasti ada dasar semisal daya beli masyarakat. Mungkin itu juga sudah mempertimbangkan dari sisi Pertamina dan masyarakat secara berbarengan, dan ya kita ngikut," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah sepakati subsidi solar jadi Rp 2.000 per liter tahun ini
Menteri Jonan senang premium banyak lagi jelang mudik, harga jual sama
H-7 Lebaran, 2.090 SPBU di Jamali ditargetkan kembali jual Premium
Pemerintah terbitkan aturan kewajiban penyaluran premium di Jamali
Langkah Pertamina pastikan stok BBM di jalur mudik tetap aman