3 Gebrakan Budi Waseso pimpin Bulog
Meski baru seumur jagung, Buwas telah berani mengeluarkan gebrakan-gebrakan baru. Hal ini sebagai upaya Waseso untuk menstabilkan harga dan stok beras.
Budi Waseso sudah sekitar satu bulan menjabat direktur utama Badan Urusan Logistik (Bulog). Meski baru seumur jagung, Buwas telah berani mengeluarkan gebrakan-gebrakan baru.
Hal ini sebagai upaya Waseso untuk menstabilkan harga dan stok beras. Berikut gebrakan Budi Waseso selama memimpin Bulog:
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa itu bakso? Bakso, makanan berbentuk bola daging yang terkenal di Indonesia, memiliki sejarah yang cukup menarik.
Akan berantas mafia beras
Budi Waseso (Buwas), mengaku telah mengidentifikasi mafia pangan di Tanah Air. Namun, dia belum bisa membeberkan pelakunya saat ini.
Dia mengatakan, Perum Bulog bekerjasama dengan Satgas Pangan untuk memastikan bahwa tidak ada oknum yang usil secara sepihak mempermainkan distribusi beras. Buwas pun memastikan, Perum Bulog akan tetap menindak tegas pihak pengganggu rantai pasokan pangan dan beras itu, sekalipun mereka orang dalam.
Tolak impor
Budi Waseso mengatakan belum akan kembali melakukan impor beras, karena stok beras di gudang Bulog masih penuh. Menurutnya, meski Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras, namun bukan berarti Bulog harus segera melakukan impor sesuai dengan kuota yang diberikan.
"Belum dieksekusi. Wong masih banyak. SPI (Surat Persetujuan Impor) terbit bukan berarti harus dilaksanakan dong. Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5).
Menurut dia, yang terpenting saat ini bukan soal impor, melainkan ketersediaan stok dan harga yang stabil.
Berencana kemas beras dalam bentuk saset
Budi Waseso mempunyai jurus jitu menangkal spekulan beras. Dia berencana membuat beras dalam bentuk saset atau disebutnya sebagai beras renceng. "Saya lagi membuat beras renceng, beras yang dikemas dengan seperempat kilo gitu," kata Waseso di Monas, Jumat (4/5).
Waseso mengatakan beras renceng bakal dikemas demikian rupa. Isinya sedang dipikirkan antara 5 kilogram atau 10 kilogram. "Nanti ke depan akan di warung-warung ada beras isinya hanya seperempat kilo," ungkap dia.
Dengan begitu, masyarakat yang hidupnya pas-pasan tetap bisa menikmati beras dengan kualitas yang baik.
(mdk/has)