30 Persen apartemen di Stasiun Bogor disiapkan untuk masyarakat bawah
Bambang mengatakan apartemen akan dibangun menggunakan lahan sebanyak 6,6 hektare. Apartemen tersebut dibangun dengan menggunakan 8 tower dengan jumlah hunian sebanyak 1.500 unit. Harga per unit apartemen sejauh ini masih dalam kajian.
Pemerintah akan membangun proyek Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Ground breaking atau peletakan batu pertama proyek gabungan apartemen yang dipadukan dengan area komersial untuk belanja ini rencananya akan dilakukan pada 5 Oktober mendatang.
Direktur Operasional PT Waskita Karya (Persero), Bambang Rianto mengatakan, TOD tersebut juga akan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pihaknya akan menyediakan hunian sebanyak 30 persen dari total keseluruhan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan Inul Daratista seringkali naik kereta api? Tiap kali Inul berangkat syuting dan memposting sesuatu, ia selalu terlihat nyaman menggunakan kereta api.
-
Di mana kecelakaan kereta api di Bandung itu terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
"Konsep TOD kita ini di dalamnya ada komersial area dan kemudian ada apartemen dan ada untuk ke MBR-nya. Untuk MBR sekitar 30 persen dan untuk apartemen menengahnya sekitar 60 sampai 70 persen tapi di dalamnya ada komersial area seperti untuk belanja," ujar Bambang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/9).
Bambang mengatakan apartemen akan dibangun menggunakan lahan sebanyak 6,6 hektare. Apartemen tersebut dibangun dengan menggunakan 8 tower dengan jumlah hunian sebanyak 1.500 unit. Harga per unit apartemen sejauh ini masih dalam kajian.
"Towernya ada 8 jadi leter L. Jadi klo di jumlah ada 8, ada yang leter U juga. (apartemen) Sekitar 1.500 unit. (Untuk harga per unit) Belum, nanti kita publish sekalian," jelasnya.
Pihaknya akan melakukan penjualan unit apartemen pada saat pembangunan sudah dimulai. Investasi penjualan unit apartemen tersebut secara keseluruhan diprediksi akan mencapai Rp 1,6 triliun.
"Pada saat membangun kita sudah mulai jual. Mungkin kalau untuk investasi Rp 1,6 triliun tapi pasti penjualannya di atas itu. Iya mudah-mudahan bisa selesai paling cepat di Oktober 2019," pungkasnya.
Baca juga:
Kawasan terintegrasi mal dan apartemen segera dibangun di Stasiun Bogor
November, pembangunan proyek rel ganda Bogor-Sukabumi dimulai
Proyek KA bandara di Solo, pemerintah percepat pembebasan lahan
Menteri Rini rombak jajaran direksi PT Industri Kereta Api
Ini penampakan kereta Bandara Soekarno-Hatta