4 Fakta mengejutkan Arab Saudi mulai miskin dan kehabisan uang
Saudi mulai menaikkan harga bensin sebesar 50 persen.
Negara kaya minyak, Arab Saudi saat ini menghadapi bom ekonomi. Keuangan negara berantakan karena rendahnya harga minyak dunia dari pertengahan tahun lalu.
Sekitar 75 persen anggaran Saudi berasal dari penjualan minyak. Sedangkan harga minyak telah anjlok dalam dari USD 100 per barel di 2014 menjadi hanya USD 36 per barel saat ini. Kebanyakan ahli memprediksi harga minyak masih akan bertahan rendah.
-
Mengapa hasil imbang melawan Arab Saudi dianggap berharga? "Timnas Indonesia menunjukkan perjuangan yang luar biasa," kata Erick Thohir di akun Instagram-nya. Dia juga menambahkan, "Ini adalah poin berharga dari markas Arab Saudi, yang menduduki peringkat ke-56 FIFA dan sering tampil di Piala Dunia."
-
Siapa pemain Arab Saudi dengan nilai pasar termahal? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar. Angka tersebut menjadikannya sebagai pemain berkebangsaan Arab Saudi dengan nilai tertinggi.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Perkiraan IMF di 2015 silam, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia, membutuhkan harga minyak hingga ke level USD 106 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya. IMF juga mengatakan bahwa kerajaan tersebut juga hampir tidak mempunyai cadangan fiskal untuk bertahan selama lima tahun ke depan jika harga minyak tetap berada di level USD 50 per barel.
Hal itu menjadi penyebab Arab Saudi sangat agresif dalam mendapatkan uang akhir-akhir ini. Di antaranya adalah menjual surat utang sebesar USD 4 miliar (Rp 54,8 triliun) awal tahun lalu dan menarik uang dari perusahaan pengelola aset seperti BlackRock hingga USD 70 miliar atau Rp 959 triliun.
Di saat negara kekurangan uang, Arab Saudi tidak akan mungkin untuk menaikkan pendapatan dari pajak, namun memotong beberapa anggaran dalam belanjanya.
Namun, kecil kemungkinan kerajaan tersebut akan memangkas anggaran sosial dan militernya mengingat masih adanya ketakutan revolusi Arab (Arab Spring) tahun 2011 akan kembali muncul.
Meski demikian, baru-baru ini Arab Saudi mengambil kebijakan ekstrem yaitu mengurangi subsidi BBM. Berikut fakta soal ekonomi Arab Saudi yang mulai miskin dan kehabisan uang.
Harga bensin di Saudi naik 50 persen
Persediaan dana tunai Saudi menipis sehingga pemerintah menaikkan harga bensin 50 persen dan membuat warga Saudi mengantre panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hari Senin (4/1) lalu sebelum harga baru berlaku.
"Pemerintah telah mengumumkan pemotongan subsidi dan akan menyakiti keuangan tiap masyarakat," kata mantan duta besar Amerika Serikat di Arab Saudi, Robert Jordan seperti dikutip dari CNN, Rabu (6/1).
Harga bensin di Saudi sebelumnya hanya USD 16 sen per liter, dan ini menjadi satu yang termurah di dunia. Sekarang harga naik menjadi maksimal USD 24 sen per liter, masih sangat murah.
"Banyak warga Saudi mengendarai mobil-mobil SUV (sport utility vehicle) yang besar dan tidak memiliki konsep menghemat bensin," sambung Robert.
Kenaikan harga bensin in hanya permulaan. Dalam waktu dekat pemerintah akan menaikkan tarif air dan listrik, dan menunda belanja infrastruktur.
Ini merupakan kebijakan yang lazim dilakukan suatu pemerintahan ketika mulai kekurangan dana tunai. Namun khusus bagi Saudi, situasinya sangat problematik karena sebagian besar warga Saudi bekerja di sektor publik.
Saudi manjakan rakyatnya
Di saat rendahnya harga minyak dunia, pemerintah Saudi harus menanggung beban subsidi yang sangat besar untuk rakyatnya. Mereka menggunakan dana hasil kekayaan minyak untuk memberi tunjangan kepada warga.
Saat gerakan revolusi Arab Spring mengguncang Timur Tengah pada 2011 dan mengancam pemerintahan monarki seperti Saudi, maka Raja Saudi menggelontorkan dana subsidi lebih banyak lagi untuk meredam situasi.
Berikut ini subsidi dan tunjangan-tunjangan yang diterima warga Saudi seperti dikutip dari CNN, Rabu (6/1).
- Subsidi harga bensin besar besaran (semula 16 sen per liter, sekarang 24 sen).
- Layanan kesehatan gratis.
- Sekolah gratis.
- Subsidi air dan listrik.
- Tak ada pajak penghasilan.
- Dana pensiun masyarakat.
- Sekitar 90 persen tenaga kerja Saudi dipekerjakan oleh pemerintah.
- Pegawai negeri kerap bergaji lebih tinggi dari pegawai swasta.
- Tunjangan pengangguran (berlaku sejak 2011 sebagai reaksi atas Arab Spring).
- Dana pembangunan, yaitu pinjaman bebas bunga untuk membantu pemilikan rumah dan membuka usaha.
Saudi harus segera terapkan kebijakan pajak
Besarnya pengeluaran saudi untuk subsidi dan memanjakan rakyatnya membuat defisit anggara parah. Saudi mengalami defisit hampir USD 100 miliar pada tahun lalu, dan kondisi yang sama atau bisa lebih buruk diperkirakan akan terjadi tahun ini.
Dana Moneter Internasional (IMF) belum lama ini memprediksi bahwa Saudi bisa kehabisan dana tunai dalam lima tahun ke depan atau kurang, jika harga minyak dunia tetap di bawah USD 50 per barel.
"Saudi telah menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk membeli populasi," ucap mantan duta besar Amerika Serikat di Arab Saudi, Robert Jordan.
Dia menyarankan agar Saudi mulai memajaki rakyatnya, karena negara mulai kesulitan membiaya semua tunjangan itu. Pemerintah setempat bisa mengenakan pajak penghasilan ataupun pajak penjualan pada rakyatnya.
"Tapi, setelah membayar pajak, Anda akan melihat kecenderungan peningkatan kerusuhan politik."
Tingkat pengangguran di Saudi juga cukup tinggi yaitu mencapai 12 persen, menurut data resmi pemerintah. Para ahli mengatakan, Saudi akan semakin kesulitan karena banyak masyarakat setempat yang malas mencari pekerjaan.
Saudi tak memotong dana pertahanan
Anggota keluarga kerajaan disebut telah menikmati uang negara untuk membeli hal-hal yang mewah tiap tahunnya. WikiLeaks menyebut dana ini juga digunakan untuk seks, obat-obatan serta gaya hidup glamor bangsawan muda. Namun, tidak jelas berapa banyak orang yang menikmati fasilitas kerajaan ini.
Jordan mengatakan, eksekusi 47 tahanan Saudi selama akhir pekan adalah tanda peringatan bahwa Saudi tidak akan mentolerir perbedaan pendapatan.
Meski memotong anggaran subsidi energi dan lainnya, Saudi justru tidak mengurangi anggaran belanja pertahanan. Negara ini menghabiskan 11 persen dari PDB-nya untuk pertahanan, yang tertinggi di dunia. Saudi juga berencana menghabiskan anggaran pertahanan lebih besar di tahun ini.