4 Pabrik baru Wika Beton beroperasi tahun ini
Pabrik baru tersebut diharapkan dapat menggenjot kapasitas produksi menjadi 2,3 juta ton per tahun.
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) saat ini sedang menyelesaikan pembangunan empat pabrik baru. Pabrik baru tersebut berlokasi di Cilegon, Lampung Selatan, Makassar, dan Pasuruan.
Direktur Keuangan dan SDM Wika Beton Entus Asnawi mengatakan, empat pabrik baru tersebut diharapkan rampung tahun ini agar target kapasitas produksi tahun ini sebesar 2,3 juta ton tercapai. Target ini meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar 2 juta ton.
"Kita target penambahan jumlah produksi 2,3 juta ton, tahun ini," kata Entus di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (4/3).
Dana pembangunan pabrik ini akan diambil dari 85 persen total target dana IPO sebesar Rp 1,3 triliun.
Entus mengatakan, perseroan mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan kapasitas produksi, termasuk berencana mengakuisisi satu perusahaan konstruksi yang fokus pada tiang pancang. Akuisisi ini diharapkan selesai di semester pertama.
Sayangnya, Entus enggan menyebutkan perusahaan yang akan diakuisisi dengan alasan akan mempengaruhi posisi tawar perseroan. "Perusahaan ini sudah beroperasi," singkat Entus.
Meski perseroan tengah mempersiapkan diri melenggang di lantai bursa dengan membidik dana IPO sebesar Rp 1,3 triliun, Entus menegaskan bahwa dana akuisisi perusahaan tersebut tidak termasuk dalam alokasi dana hasil IPO.
Dana IPO tersebut akan digunakan khusus untuk ekspansi pabrik saja. Untuk akuisisi, perseroan menyiapkan dana akuisisi ini dengan menerbitkan medium term notes (MTN) senilai Rp 366 miliar.
Perseroan juga telah menyiapkan dana internal sebagai antisipasi apabila perseroan kekurangan dana untuk melangsungkan rencana akuisisi tersebut.
Untuk IPO, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Bookbuilding dilakukan pada 4-17 Maret 2014. Masa penawaran umum dilaksanakan pada 26-28 Maret 2014 dan diharapkan pencatatan saham perdana dilakukan di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 April 2014.