4 Rayuan pemerintah ajak mitra investasi lewat forum IORA
Indonesia menjadi tuan rumah pertama untuk Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA). Selama ini, pertemuan IORA hanya sebatas tingkat menteri. Dalam pertemuan ini, sejumlah kepala negara akan hadir di Indonesia. Desra mengatakan ada sekitar sembilan kepala negara yang dikonfirmasi akan hadir.
Indonesia menjadi tuan rumah pertama untuk Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA). Selama ini, pertemuan IORA hanya sebatas tingkat menteri.
"KTT IORA tahun ini akan diselenggarakan pada 4 sampai 6 Maret di Jakarta Convention Centre. Ke-21 anggota IORA dipastikan hadir dalam pertemuan ini," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (2/3).
-
Apa yang menjadi fokus utama kerja sama Indonesia dan RRT dalam Forum Bisnis? Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,"
-
Dimana Forum Bisnis Indonesia-RRT digelar? Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok resmi digelar di China World Hotel, Beijing, RRT pada Senin (16/10/2023) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Dalam pertemuan ini, sejumlah kepala negara akan hadir di Indonesia. Desra mengatakan ada sekitar sembilan kepala negara yang dikonfirmasi akan hadir.
"Ini pertama kalinya Indonesia menginisiasi pertemuan hingga ke tingkat kepala negara. Bahkan, sebanyak 16 kepala negara VVIP terkonfirmasi hadir di pertemuan ini. Mereka adalah lima presiden, empat wakil presiden, empat perdana menteri dan 3 wakil perdana menteri," ungkap Desra.
Desra menyebut, di antara kepala negara VVIP yang pasti hadir, terselip nama Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena di sana. Sementara untuk kepala negara VVIP lain, Desra enggan menyebut demi alasan tertentu.
Dalam KTT IORA ini, Desra menambahkan, berbagai isu akan dibahas, khususnya yang ada di kawasan Samudra Hindia. Selain itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB itu juga mengatakan, akan disepakati beberapa penyelesaian yang menunjukkan suatu langkah nyata selama empat tahun ke depan.
"Isu yang menjadi perhatian khususnya soal maritime security di kawasan Samudra Hindia. Selain itu, kami juga akan membahas blue economy, women empowerment, culture, serta kesepakatan deklarasi pencegahan serta penanggulangan aksi terorisme serta kejahatan kelompok ekstremis," paparnya.
Desra menuturkan KTT IORA ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebab, untuk pertama kalinya Indonesia bisa membawa pertemuan ini hingga mencapai ke tingkat kepala negara. Selain itu, cakupan isu yang dibahas juga lebih luas dari sebelumnya.
Pemerintah pun mengajak pimpinan negara-negara di pesisir Samudera Hindia untuk investasi di Indonesia. Ini rayuan pemerintah seperti dirangkum merdeka.com.
Ekspor ke negara IORA
Indonesia menjadi tuan rumah pertama untuk Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) pada 5-7 Maret mendatang. Sejak keketuaan IORA diserahkan kepada Indonesia 2015 silam, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, sudah merencanakan akan membawa IORA ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat kepala negara.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia memiliki peluang untuk melakukan penetrasi pasar ekspor dari negara-negara anggota IORA. Mengingat beberapa di antara negara anggota tersebut merupakan pasar non tradisional bagi produk-produk dalam negeri.
"Indonesia berpeluang membangun kemitraan dengan negara anggota IORA, dan pasar ekspor non tradisional. Dengan berbekal daya saing kita," kata Enggar seperti dikutip Antara, Jakarta, Jumat (3/3).
Dia menilai salah satu potensi ekspor adalah pasar Afrika. Tercatat, potensi tersebut mencapai USD 550 miliar pada 2016, namun realisasi ekspor Indonesia baru mencapai USD 4,2 miliar.
Selain itu, potensi lain adalah dengan pasar Timur Tengah yang mencapai USD 975 miliar, sementara realisasinya baru mencapai USD 5 miliar. "Hal ini membuktikan betapa strategisnya peran IORA dalam perekonomian dunia," imbuhnya.
Seperti diketahui, perdagangan intra-regional IORA di tahun 2015 mencapai USD 777 miliar atau naik 300 persen dibandingkan tahun 1994 yang sebesar USD 233 miliar.
Selain itu, Samudera Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas. Bahkan lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini.
IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk atau sebanyak 35 persen penduduk dunia. Namun, perannya baru sebesar 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen PDB global, dan 13 persen tujuan penanaman modal asing (PMA).
Tercatat, sebesar 96 persen perdagangan intra-IORA dikuasai 6 negara, yaitu Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan. Beberapa negara yang tengah menjadi perhatian penting Pemerintah Indonesia dalam hal perdagangan adalah Bangladesh, Kenya, Mozambik, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Iran.
Jokowi: Samudera Hindia masa depan ekonomi dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini Samudera Hindia merupakan masa depan ekonomi dunia. Hal ini didasari atas tiga faktor, yaitu setengah dari perjalanan kontainer lewat Samudera Hindia, 2 per 3 pengapalan tanker energi melewati Samudera Hindia dan 2,7 miliar tinggal di kawasan tersebut.
"Oleh sebab itu, Samudera Hindia adalah samudera masa depan dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini," kata Jokowi saat meresmikan Pembukaan Indian Ocean Rim Association (IORA) Business Summit 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (6/3).
Jokowi mengatakan kawasan Samudera Hindia adalah kawasan yang begitu luas dan tentunya banyak memiliki tantangan. Namun, sebagai Presiden yang mengawali karir sebagai seorang pengusaha, ia menyebutkan tantangan justru menciptakan peluang bagi pengusaha.
"Di situ lah peluang bisnisnya," imbuhnya.
Jokowi menambahkan, Indonesia berkeinginan untuk memperkuat poros maritim dengan menjalin kerjasama dengan negara-negara peserta IORA.
"Kita membutuhkan bapak-ibu sekalian dalam keahlian bisnis untuk menciptakan solusi atas berbagai peluang dan tantangan. Tentu boleh bapak-ibu menghasilkan untung yang sebanyak-banyaknya, tidak dilarang," jelas Jokowi.
Pemerintah Indonesia, kata Jokowi, memiliki tugas untuk mengurangi beban bisnis bagi warga luar, yakni dengan cara mengurangi regulasi-regulasi yang berlebihan, aturan-aturan yang menghambat dan berupaya menghilangkan perizinan yang berlebihan.
Investasi kawasan IORA cukup besar
Kawasan Indian Ocean Rim Association (IORA) dinilai memiliki potensi perdagangan dan investasi yang cukup besar. Namun, hingga saat ini potensi tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa dengan populasi yang berkembang dengan cepat di kawasan tersebut, menawarkan daya tarik tersendiri dalam hal perdagangan dan investasi.
"Singkatnya, kita telah mengenal satu sama lain selama ratusan tahun dengan laut sebagai pemersatu, tapi sayangnya potensi kawasan IORA telah kita abaikan terlalu lama," ujar Enggartiasto di Jakarta, Senin (6/3).
Kawasan IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk atau sebanyak 35 persen penduduk dunia. Namun, perannya baru sebesar 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen PDB global, dan 13 persen tujuan penanaman modal asing (PMA).
Sementara, perdagangan intra-regional IORA pada 2015 mencapai USD 777 miliar atau naik 300 persen dibandingkan tahun 1994 yang sebesar USD 233 miliar.
Dia menegaskan, dengan adanya para pelaku bisnis dan pimpinan negara-negara anggota yang hadir dalam KTT IORA tersebut, diharapkan mampu membuka potensi kawasan Samudera Hindia yang selama ini masih belum dioptimalkan.
Samudera Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas. Bahkan, lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini.
"Membuka potensi merupakan langkah yang tepat, mengingat tantangan dari dinamika perekonomian dan pertumbuhan global yang bergerak secara cepat dan dinamis dalam beberapa tahun terakhir," kata Enggartiasto.
Tercatat, ada kurang lebih sebanyak 314 peserta yang hadir dalam IORA Business Summit kali ini dan mewakili berbagai sektor bisnis dari kawasan IORA. Bahkan, hadir pula pelaku usaha dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Jerman dan Inggris.
"Hal itu merupakan bukti daya tarik wilayah IORA bagi pelaku bisnis," tegasnya.
Salah satu potensi yang dimiliki IORA dalam konteks kerja sama ekonomi adalah pasar ekspor Afrika. Tercatat, potensi ekspor ke Afrika tersebut mencapai USD 550 miliar pada 2016, sementara realisasi ekspor Indonesia baru mencapai USD 4,2 miliar.
Selain itu, potensi lain adalah dengan pasar Timur Tengah yang mencapai USD 975 miliar.
70 persen jalur perdagangan dunia
Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara maritim Indian Ocean Rim Association (IORA) dimulai. Indonesia sebagai ketua IORA mengucapkan selamat datang kepada para delegasi yang mewakili 21 negara anggota IORA.
Indonesia menjadi ketua IORA selama periode 2015-2017. Selama tiga tahun, sudah empat kota besar di Indonesia yang didatangi para delegasi untuk membahas dokumen yang akan dibawa ke tingkat menteri.
"Selamat datang di Indonesia, selama tiga tahun keketuaan Indonesia di IORA, kita sudah membawa Anda berkeliling ke berbagai kota besar, pertama pada 2015 di Padang, dilanjutkan ke Yogyakarta tempat Candi Borobudur berada, kemudian ke pulau eksotis, Bali dan baru ke ibu kota metropolitan, Jakarta," ujar Desra Percaya Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (5/3).
Ada pun dalam pertemuan tingkat pejabat tinggi IORA ini, tiga dokumen hasil IORA akan dibahas kembali. Tiga dokumen itu adalah IORA Concord, IORA Plan Action dan pernyataan bersama melawan terorisme dan ekstremisme.
Dalam KTT IORA pertama ini, Indonesia sebagai ketua mengambil tema keamanan di Samudera Hindia. Untuk menguatkan wilayah di pesisir salah satu samudera terbesar di dunia itu, diperlukan dorongan untuk membuatnya aman dan lebih baik.
Ada beberapa alasan yang membuat IORA dibentuk untuk mengurusi keamanan di Samudera Hindia dan yang paling utama adalah semakin menguatnya wilayah Samudera Hindia sehingga dibutuhkan suatu dorongan untuk bekerja lebih nyata dan menjawab segala tantangan di sana," tutur Desra.
"Karena ini merupakan wilayah strategis, banyak penduduk berada di sana. Selain itu, Samudera Hindia juga merupakan jalur transportasi utama dunia. Sekitar 70 persen transportasi seperti minyak, gas, zat alam, mineral, serta penangkapan ikan dilakukan di sana," tandasnya.
Â
(mdk/sau)