42 Bank di Indonesia Saat ini Dimiliki Asing
Industri perbankan Tanah Air tengah menjadi sorotan. Pandemi Covid-19 memunculkan kekhawatiran lonjakan kredit macet dan dapat mengakibatkan kinerja perbankan terganggu. Melihat hal ini, tentu perbankan butuh tambahan modal besar demi menjaga posisi likuiditas.
Industri perbankan Tanah Air tengah menjadi sorotan. Pandemi Covid-19 memunculkan kekhawatiran lonjakan kredit macet dan dapat mengakibatkan kinerja perbankan terganggu.
Melihat hal ini, tentu perbankan butuh tambahan modal besar demi menjaga posisi likuiditas. Maka dari itu, tak mengapa jika kepemilikan saham pihak asing di suatu bank harus bertambah, asalkan kinerja bank bisa terangkat dan kembali kuat dengan setoran modal.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Apa yang bisa dilakukan investor dengan D-Bank PRO untuk berinvestasi reksa dana? D-Bank PRO #SelaluMenggoda memiliki fitur baru, yaitu investasi reksa dana dengan mudah kapan saja dan di mana saja.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa deposito lebih menguntungkan? Keuntungan yang ditawarkan deposito adalah suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan tabungan.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
"Setor modal bagi bank adalah harus. Kita harus menghargai pemilik bank yang rajin setor modal, selain memperkuat bank, tapi sekaligus menunjukan komitmen dalam membesarkan bank, karena bank itu bisnis jangka panjang yang padat modal," ujar Chairman Infobank Institute, Eko B Supriyanto, dalam diskusi infobanktalknews dengan tema "Peran Pemilik dalam Mendukung Kinerja Bank", Jakarta, Kamis (9/7).
Eko menyebutkan bahwa bank asing sendiri telah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, atau tepatnya sejak tahun 1746 disebut De Bank Van Leening. Hingga saat ini, total ada 42 Bank Umum di Indonesia yang dalam status kepemilikan asing.
Dari jumlah tersebut, bank dalam kepemilikan asing yang asetnya diatas Rp 100 triliun diantaranya, Bank Danamon, CIMB Niaga, Maybank Indonesia, OCBC NISP, UOB Indonesia, Permatabank, dan MUFG Bank. "Porsi kepemilikan tidak menjadi masalah, yang penting kontribusinya kepada perekonomian Indonesia, menjalankan fungsi intermediasi agar dunia usaha berjalan sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan pada akhirnya pajak meningkat," jelas Eko.
Investasi di Bank Lebih Untungkan Indonesia Dibanding Bursa Saham
Eko mengungkapkan, sejauh ini 97 persen akuisisi bank dilakukan oleh investor asing, dan sisanya lokal. "Tidak jadi masalah, karena investasi ke bank selalu jangka panjang, dibandingkan investasi di pasar modal berupa hot money yang mudah terbang."
"Lihat saja juga, bank-bank BUMN yang go publik kan sahamnya banyak dikuasai asing dan deviden yang dibayar juga terbang. Harus diatur pembagian deviden yang bisa dibawa ke luar negeri. Itu yang penting, jangan diskusi asing atau non asing, lelah. Zaman sudah berubah," ucapnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)