5 Bisnis budidaya hewan ini bikin untung puluhan juta
Bisnis budidaya belakangan ini memang semakin dilirik karena pangsa pasarnya jelas, permintaan semakin tinggi, dan bisa dilakukan di rumah sendiri. Namun, ulat hongkong, kroto, dan cacing tanah juga sudah banyak dibudidaya.
Apa yang terbayang saat mendengar ulat hongkong, kroto dan cacing tanah? Jijik? Meski dianggap menjijikkan bagi sebagian orang, bisnis budidaya binatang tersebut banyak dilakukan dan mendatangkan untung besar.
Bisnis budidaya belakangan ini memang semakin dilirik karena pangsa pasarnya jelas, permintaan semakin tinggi, dan bisa dilakukan di rumah sendiri. Namun, ulat hongkong, kroto, dan cacing tanah juga sudah banyak dibudidaya.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
Bagi yang tertarik punya bisnis sampingan, inspirasi bisnis budidaya ini masih jarang. Namun, bisa mendapatkan untung puluhan juta Rupiah. Berikut budidaya 5 hewan ini bikin untung seperti dilansir cekaja.com:
Katak Lembu
Swike merupakan makanan khas masyarakat Tionghoa yang mudah ditemukan di restoran Chinese Food. Masakan ini merupakan olahan daging katak pedaging, salah satunya adalah jenis Bullfrog. Cara pemeliharannya mirip dengan ikan lele yaitu diletakkan dalam kolam dan ditutup agar tidak lepas.
Untuk memulai bisnis ini cukup murah karena harga bibit kecebongnya terjangkau yakni hanya Rp1.000 per ekornya. Sedangkan katak yang dijual untuk konsumsi harus berusia lima sampai tujuh bulan. Harga jual per kilogramnya mencapai Rp 50.000 atau setara dua sampai empat ekor. Satu ekor induk katak bisa bertelur 2.000 hingga 7.000 telur. Dari jumlah ini biasanya hanya 5.000 yang bisa bertahan hidup hingga dewasa.
Jika kamu berhasil menjual 200kg dalam sebulan di awal budidaya, kamu bisa memperoleh omzet Rp 10 juta. Tak hanya daging, kulit katak juga bisa diolah menjadi kerupuk rambak nan gurih.
Lintah
Lintah acapkali dianggap sebagai hewan menjijikkan. Namun siring menjamurnya pengobatan alternatif menggunakan lintah, permintaan akan hewan melata ini makin tinggi. Budidaya lintah tergolong sederhana karena hanya butuh kolam kecil. Risikonya pun nyaris tidak ada karena lintah tidak mudah terkena penyakit dan mati.
Harga bibit lintah hanya sekitar Rp 1.000 per ekor. Setelah dewasa lintah bisa dijual hingga Rp 3.000 per ekor. Jika dalam sebulan kamu bisa menjual 3.000 ekor lintah, kamu bisa mengantongi Rp 9 juta. Untung ini terbilang besar karena untuk pakan, lintah hanya diberi makan dua minggu sekali. Pakan yang disarankan adalah belut ataupun ikan lele karena berkulit licin sehingga memudahkan lintah untuk makan.
Cacing sutera
Cacing sutera termasuk dalam budidaya cepat panen. Umumnya, cacing sutera akan tumbuh baik setelah berusia dua minggu dari penebaran bibit. Panen pertama pun bisa kamu lakukan setelah umur cacing lebih dari 75 hari. Cacing sutera memiliki kandungan protein yang tinggi, yakni sekitar 52 persen.
Protein tinggi ini mendukung pertumbuhan ikan. Bentuknya yang kecil dan halus juga cocok dikonsumsi ikan, terutama ikan air tawar. Dengan lima kolam ikan ukuran 3Ã3 meter, kamu bisa menghasilkan 180 liter hingga 300 liter cacing sutera. Jika harga seliternya Rp 45.000, maka omzet yang diperoleh dalam sebulan mencapai Rp 8 juta-Rp13 juta. Pasarnya pun tidak pernah sepi karena cacing sutera selalu dibutuhkan peternak ikan.
Belut
Sekilas, belut memang mirip ular sehingga membuat banyak orang bergidik geli. Di balik tubuhnya yang licin, rupanya belut menyimpan banyak gizi. Salah satu varian belut yang mulai banyak dibudidayakan adalah jenis belut super. Berbeda dengan belut pada umumnya, belut super memiliki ukuran lebih besar. Ukuran lingkar tubuhnya mencapai 6,5 cm dengan panjang sekitar 50 cm.
Karena menyandang kata âsuperâ, bobot tiga ekor belut super bisa mencapai 1 kg. Untuk setiap lima kolam lumpur berukuran sekitar 2Ã5 meter, setiap kolam bisa menghasilkan 250 kg belut. Harga setiap kilogramnya mencapai Rp 30.000-Rp 35.000. Dengan demikian, omzet yang didapat bisa mencapai Rp 40 juta-Rp 50 juta sekali panen. Jika dalam setahun bisa tiga atau empat kali panen, maka dalam setahun kamu bisa menghasilkan Rp 120-200 juta.
Adapun laba bersihnya mencapai 50 persen dari omset. Pakan untuk belut super sebaiknya berasal dari pakan alami seperti kodok, ikan, dan cacing. Pemberian pakan juga tidak boleh terlambat karena belut bisa memangsa belut lainnya jika kelaparan.
Bekicot
Olahan bekicot sudah lama diminati oleh masyarakat Prancis dalam menu escargot. Semakin menjamurnya restoran Prancis membuat peluang budidaya bekicot terbuka lebar. Selain itu, daging bekicot banyak dibutuhkan peternak karena mengandung protein tinggi. Lendirnya digunakan perusahaan kosmetik sebagai bahan anti-penuaan. Sayangnya, budidaya bekicot di Indonesia belum ramai.
Untuk beternak bekicot, diperlukan lokasi tanah yang basah serta lembap dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu tanah yang disukai adalah jenis tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat pembentukan cangkang. Bisnis bekicot cukup menggiurkan karena harga jualnya bisa mencapai Rp 1 juta per kg. Jika diekspor, harga jualnya bahkan bisa mencapai Rp 10 juta per kg.
Â
(mdk/sau)