5 Fakta di balik bonus berlimpah pahlawan peraih medali Olimpiade
Total saat ini Indonesia merengkuh 1 medali emas dan 2 perak di Olimpiade.
Keberhasilan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir meraih medali emas di ajang Olimpiade Brasil Rio de Janeiro 2016 menjadi kado kemerdekaan terindah bagi seluruh warga Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sangat bangga atas perolehan medali tertinggi dari pasangan ganda campuran cabang bulu tangkis itu.
"Atas nama Presiden menyampaikan rasa bangga (atas keberhasilan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir meraih medali emas)," ungkap Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
Menurut Pramono, Presiden Jokowi berharap keberhasilan Tontowi dan Liliyana ini memicu potensi atlet-atlet muda lain untuk meraih kemenangan di olimpiade berikutnya. Terutama di Olimpiade Tokyo yang mempertandingkan lima cabang olahraga baru.
"Mudah-mudahan ini memicu untuk mereka bisa berprestasi di Olimpiade Tokyo 2020," jelas Pramono.
Sebelum Tontowi-Liliyana, dua atlet Indonesia juga sudah menyumbangkan medali perak dari cabang angkat besi. Mereka adalah Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan. Total saat ini Indonesia merengkuh 1 medali emas dan 2 perak di Olimpiade.
Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan penghargaan yang tinggi atas prestasi mereka.
"Pak Presiden berikan arahan kepada kita. Pahlawan olahraga ini mendapat penghargaan yang terhormat dari negara," kata Menteri Imam.
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah bonus dan tunjangan spektakuler untuk para atlet pahlawan bangsa ini. Berikut sejumlah fakta bonus dan tunjangan berlimpah para atlet berprestasi yang dirangkum merdeka.com.
-
Apa yang dilakukan Atta Halilintar saat Presiden Jokowi tiba di lokasi acara? Setelah sampai di lokasi acara akad nikah, Atta Halilintar segera berjalan ke depan untuk menjemput Presiden Jokowi.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Bonus miliaran Rupiah
Torehan emas yang diraih membuat Tantowi dan Liliyana mendapat sejumlah pundi-pundi berlimpah dari pemerintah. Pemerintah menjanjikan peraih emas Olimpiade mendapat bonus Rp 5 miliar.
Sementara, peraih medali perak akan mendapatkan bonus Rp 2 miliar. Peraih medali perunggu akan mendapatkan Rp 1 miliar.
"Saya berharap atlet menjadi pemenang bukan hanya karena bonus itu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Tunjangan puluhan juta per bulan seumur hidup
Selain bonus, para peraih medali di Olimpiade akan mendapatkan tunjangan uang tunai per bulan seumur hidup. Nilainya pun cukup fantastis mencapai Rp 20 juta bagi peraih medali emas.
Peraih medali perak akan mendapatkan tunjangan Rp 15 juta. Dan, peraih medali perunggu akan mendapat Rp 10 juta.
"Tentu ini adalah sejarah, jaminan, sekaligus memungkinkan bagi semua atlet," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Indonesia pemberi bonus terbesar kedua dunia
Seperti dilansir dari Fox Sports Australia, dalam hal besaran bonus yang didapat bagi para atlet Olimpiade menempatkan Indonesia di peringkat kedua dunia. Di peringkat pertama ialah Singapura dengan nilai 1 juta Dolar Singapura atau setara Rp 9,7 miliar. Kedua, Indonesia sebesar Rp 5 miliar.
Di peringkat ketiga ialah Azerbaijan dengan AUD 333.000 atau setara Rp 3,3 miliar. Keempat Kazakhstan dengan AUD 300.000 atau Rp 3 miliar. Kelima, Italia dengan AUD 242.000 atau Rp 2,4 miliar.
Bonus cair tiga minggu mendatang
Kementerian Pemuda dan Olahraga segera mencairkan bonus yang telah dijanjikan bagi peraih medali pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Sejauh ini Indonesia sudah memastikan diri meraih satu emas dari cabang bulu tangkis dan dua perak dari angkat besi.
"Akan segera diurus. Paling cepat bonus akan cair dalam tiga pekan karena ada prosedur yang harus dilalui," kata Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Bonus tak sekedar uang tapi sampai rumah dan beasiswa
Bonus Tontowi-Liliyana dipastikan juga akan bertambah karena, selain dari pemerintah, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) juga akan memberikan bonus termasuk dari tim/klub tempat kedua pemain bernaung.
Tidak hanya pasangan Tontowi dan Liliyana saja yang mendapatkan bonus. Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang terlebih dahulu menyumbangkan medali perak bagi kontingen Indonesia, juga akan mendapatkan bonus masing-masing Rp 2 miliar.
Selain bonus berupa uang tunai dari pemerintah, dua lifter Indonesia itu juga akan mendapatkan bonus tambahan dari PB PABBSI yaitu masing-masing satu unit rumah. Bonus dipastikan akan terus mengalir.
Seperti salah satunya dari Universitas Bhayangkara, Bekasi, tempat Sri Wahyuni menempuh pendidikan S1. Rektor Universitas Bhayangkara Bambang Karsono menjanjikan beasiswa S2 bagi Sri Wahyuni. Selain itu, Yuni juga bakal dibebaskan biaya kuliah S1 sampai selesai. Beasiswa merupakan bentuk penghargaan apresiasi dari kampus.