5 Hal Ini Pengaruhi Naik Turunnya Harga Emas
Sudah menjadi rahasia umum jika emas adalah jenis logam mulia yang paling diminati masyarakat baik untuk investasi maupun digunakan sehari-hari. Sebab, emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi.
Sudah menjadi rahasia umum jika emas adalah jenis logam mulia yang paling diminati masyarakat baik untuk investasi maupun digunakan sehari-hari. Sebab, emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi.
Selain itu, pergerakan harga emas juga sangatlah dinamis. Secara umum pun harga emas selalu naik. Contohnya harga emas di Indonesia pada tahun 2015 yang hanya berkisar Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram.
-
Apa tujuan dari investasi emas? Selain menabung, investasi juga diperlukan untuk mempersiapkan masa depan yang mandiri secara finansial. Ada banyak instrumen investasi yang tersedia, bahkan nggak sedikit yang menawarkan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, salah strategi investasi bisa jadi hal yang merugikan karena ketidakpastian ekonomi global juga jadi faktor yang membuat anjloknya nilai investasi. Jika ingin mencari instrumen investasi yang aman dan stabil, emas bisa jadi pilihannya.
-
Kenapa emas baik untuk investasi? Emas sejak lama sudah menjadi salah satu instrumen investasi yang memiliki nilai tinggi dan kebal terhadap inflasi.
-
Apa keunggulan investasi emas dibandingkan investasi lainnya? Investasi emas menjadi pilihan lantaran nilai logam mulia yang konsisten, pengembalian yang andal, dan likuiditas yang tinggi.
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Bagaimana cara mengetahui fluktuasi harga emas? Harga Emas memang tergolong fluktuatif, atau dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahannya pun tidak selalu meningkat, ada kalanya menurun pada hari berikutnya.
-
Siapa yang cocok dengan investasi emas tabungan? Dengan melihat perbedaan di atas, tabungan emas jelas lebih cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi emas dalam jangka panjang dengan biaya yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Sementara, perhiasan emas lebih cocok buat kamu yang ingin memiliki emas untuk dipakai sebagai aksesori dan mempercantik diri, dengan nilai investasi sebagai pertimbangan sekunder.
Bahkan, beberapa bulan belakangan harga logam mulia emas naik cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah di angka Rp 700.000 per gramnya. Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan hingga 35 persen.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Selasa (25/1) terdapat lima penyebab yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa, Berikut ulasannya.
1. Ketidakpastian Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Contohnya, saat terjadi kerusuhan politik di Indonesia pada tahun 1998 dengan tujuan menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas sering kali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Adapun, peristiwa belakangan ini saat dihadapkan dengan berita kenaikan harga emas yang diakibatkan oleh situasi perang dagang Amerika Serikat dan China. Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.
Namun, saat situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
2. Penawaran dan permintaan emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya membuat harga logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini naik. Tetapi, jika terjadi penawaran lebih besar daripada permintaannya maka harga emas akan anjlok.
Sebagai informasi, OJK melaporkan ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas, di mana produksi emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Apabila, The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab, mata uang dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.
Begitu juga sebaliknya. Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
4. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Alhasil, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar Rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
(mdk/azz)