5 Jurus Lepas dari Kecanduan Belanja Online
Namun, belanja online bisa bahaya bagi keuangan, misalnya melakukan pembelian impulsif, belanja melebihi budget, atau menghabiskan waktu melihat-lihat barang. Anda tahu uang dan waktu Anda bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih penting. Namun menghentikan kebiasaan belanja online tetap saja terasa sulit.
Tren belanja online tengah naik daun. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan menjadi nilai tambah metode belanja ini.
Hanya dengan sekali klik, Anda bisa mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, belanja online bisa bahaya bagi keuangan, misalnya melakukan pembelian impulsif, belanja melebihi budget, atau menghabiskan waktu melihat-lihat barang. Apakah Anda mengalami ini?
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana cara "up" membantu dalam jual beli online? Arti up dalam jual beli lainnya adalah untuk membantu agar sebuah barang yang diperdagangkan tetap mendapat prioritas dan diperhatikan baik oleh penjual maupun pembeli lainnya.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Bagaimana cara 'The Bargain Hunters' dalam berbelanja online? The Bargain Hunters Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Apa saja tipe perilaku konsumen dalam belanja online? Momen Mega Sale, menurutnya, bukan sekadar belanja dan membayar, melainkan mencerminkan berbagai pola perilaku konsumen.Berikut empat tipe perilaku konsumen dalam berbelanja online. The Bargain Hunters Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce. •The Inspirational Hunters Pada perilaku ini, konsumen senang mengadopsi tren-tren terbaru. Mereka akan secara proaktif mencari tren yang ada, kemudian mereka tidak hanya sekedar membeli tapi juga sudah memiliki bayangan ketika barang yang ia beli sudah didapat. Biasanya konsumen yang berperilaku seperti ini, suka melihat komentar-komentar pembeli lain dan percaya terhadap review yang ditulis di aplikasi. The Effortless Shoppers Konsumen dengan perilaku ini akan memiliki gaya berbelanja yang ingin serba cepat, tidak memerlukan usaha banyak tetapi ia bisa dapat yang diinginkan. Dalam kategori ini, konsumen akan merasa tidak masalah jika membayar dalam jumlah lebih, yang penting bisa sampai dengan cepat. The Purposefull Shoppers Dalam kategori ini, konsumen memiliki prinsip. Misalnya, konsumen memiliki prinsip untuk selalu menggunakan barang lokal, maka ia membeli barang yang hanya berasal dari brand lokal. Pada konsumen seperti ini, biasanya tidak masalah menghabiskan uang lebih banyak asalkan sesuai dengan prinsip yang ia punya.
-
Mengapa penipuan online sering terjadi saat belanja online? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
Anda tahu uang dan waktu Anda bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih penting. Namun menghentikan kebiasaan belanja online tetap saja terasa sulit. Mengutip Money Crashers, berikut lima cara mengatasi kecanduan belanja online.
Lacak Waktu Penggunaan
Berapa lama waktu yang Anda habiskan setiap hari atau setiap minggunya untuk belanja online? Kemungkinan Anda tidak sadar.
Gunakan aplikasi seperti RescueTime untuk melacak aktivitas di komputer atau smartphone. Aplikasi ini akan memberikan laporan tentang waktu yang Anda habiskan pada tiap situs atau aplikasi. Dengan demikian, Anda akan lebih sadar mengenai waktu yang Anda gunakan sehari-harinya dan lebih bisa mengontrol diri.
Blokir Situs e-commerce yang Biasa Anda Kunjungi
Mengunjungi situs belanja memang menjadi salah satu cara untuk bersantai sejenak. Namun, jika Anda kerap kali berakhir dengan barang-barang yang tidak dibutuhkan, mungkin Anda harus mencari cara lain untuk rileks.
Untuk mengatasi kecanduan ini, Anda bisa mulai dengan memblokir atau meng-uninstall aplikasi e-commerce dari gawai sehingga Anda tidak terus menerus memeriksanya di saat waktu luang.
Hapus Informasi Kartu Kredit
Banyak orang yang menyimpan informasi kartu kreditnya pada situs-situs e-commerce untuk mempermudah dan mempercepat pembayaran.
Namun, kemudahan ini juga merugikan karena Anda bisa dengan cepat membeli barang tanpa berpikir dua kali. Dengan menghapus informasi kartu kredit yang tersimpan, proses pembelian akan lebih rumit.
Anda harus mengambil dompet kemudian memasukan informasi kartu kredit dan alamat. Proses yang lebih kompleks dan waktu yang lebih lama ini memberikan Anda kesempatan untuk mempertimbangkan kembali pembelian yang akan dilakukan. Selain itu, ini juga mengurangi risiko terjebak penipuan atau pencurian identitas.
Jangan Langsung Check-Out
Banyak orang yang kecanduan belanja online membeli barang secara impulsif karena melihat label diskon atau barang-barang menarik saat mereka hanya sekadar melihat-lihat.
Untuk mencegahnya, terapkan waktu menunggu sebelum memutuskan untuk membeli barang, misalnya selama 24 jam atau bahkan lebih lama lagi. Ini membuat pikiran lebih jernih dan menyadarkan Anda.
Berhenti Berlangganan dan Matikan notifikasi
Apakah Anda berlangganan buletin (newsletter) dari situs belanja atau menyalakan notifikasi pada aplikasinya?
Anda memang bisa tahu lebih awal saat situs tersebut mengadakan diskon atau promo, tapi ini juga membuat Anda lebih mudah tergiur untuk berbelanja.
Dengan berhenti berlangganan dan mematikan notifikasi, anda tidak akan tahu penawaran-penawaran terbaru sehingga Anda tidak tergoda untuk membeli barang.
Di satu sisi, belanja online bisa menguntungkan karena kemudahannya. Namun di sisi lain, ini juga bisa merugikan apabila Anda tidak bisa mengendalikan diri. Maka itu, segera atasi kecanduan itu dan manfaatkan uang Anda untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Reporter: Felicia Margaretha
Sumber: Liputan6
Â
(mdk/bim)