5 Komoditas Ekspor Indonesia Tak Disangka Dicintai Masyarakat Dunia
Perdagangan ekspor Indonesia tengah menjadi sorotan. Terlepas dari beragam kasus yang melibatkan prosesnya, perdagangan Indonesia dengan dunia bisa dibilang menarik. Tercatat banyak komoditas unik yang tak disangka bisa laku di negara lain.
Perdagangan ekspor Indonesia tengah menjadi sorotan. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tengah tersandung kasus korupsi ekspor benih lobster.
Terlepas dari beragam kasus yang melibatkan prosesnya, perdagangan Indonesia dengan dunia bisa dibilang menarik. Tercatat banyak komoditas unik yang tak disangka bisa laku di negara lain.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Salah satunya lidi. Sumatera Utara menjadi daerah yang menyumbang ekspor lidi dalam jumlah besar. Tujuannya ialah India.
Tak tanggung-tanggung, lidi dari Sumut ini menembus pasar ekspor ke India dengan tahap awal sebanyak 50 ton senilai USD 23.250. Eksportir lidi itu, Rianto Aritonang, yang merupakan pengusaha CV Karya Harapan Kita mengatakan, selanjutnya ekspor yang akan dikirim adalah lidi kelapa, lidi nipah dan lidi sawit. Masing-masing kontrak ekspornya sebanyak 50 ton dan 75 ton.
"Kontrak ke depan senilai USD 51.750. Untuk sementara, ekspornya masih ke India dan selanjutnya ke Pakistan dan Nepal," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Lalu apa lagi komoditas ekspor unik Indonesia yang terpantau sejauh ini? Berikut rangkuman merdeka.com.
Kulit Reptil
Industri fesyen luar negeri menilai kulit reptil, seperti buaya, memiliki kualitas mumpuni sebagai bahan tas atau jaket. Karena itulah ada saja pengusaha dalam negeri yang menggeluti usaha ekspor seperti ini.
Sama seperti rambut, karena mengikuti tren fesyen, maka permintaan ekspor kulit reptil sangat tergantung suasana hati para penggila busana.
Ada bulan di mana eksportir kulit reptil menangguk ratusan ribu Dolar, tapi banyak juga bulan-bulan sepi sama sekali tidak ada order. Tapi jangan remehkan untungnya. Menurut BPS, ekspor kulit buaya dan ular bernilai USD 3,6 juta alias Rp35 miliar.
Tokek Kering
Siapa sangka tokek Indonesia selama ini tinggi peminatnya di China. Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, menyampaikan potensi ekspor tokek atau dalam bahasa Mandarin disebut bihu kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan.
Jawa Timur mengekspor 2,9 ton tokek kering ke China setelah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi komoditas senilai Rp117 juta tersebut.
"Tokek kering merupakan bahan baku obat tradisional di China," ucapnya seperti dikutip dari Antara, Senin (30/11).
Dia mengemukakan ramuan tersebut dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma, dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.
Air Laut
Tidak, Anda tidak salah baca. Inilah salah satu komoditas ekspor yang sulit dibayangkan bisa laku, apalagi karena negara kita dikaruniai 70 persen wilayah berupa laut.
Banyak negara yang tidak seberuntung Indonesia dengan cadangan air asin besar. Pengusaha pun memanfaatkan peluang itu buat memasok kebutuhan bahan baku obat alternatif sampai penggemar ikan hias yang ingin memelihara hewan laut di aquarium.
Setiap bulan, permintaan air laut selalu ada, meski volumenya naik turun. Tapi jumlahnya tidak main-main, sebab nilai ekspor komoditas ini sepanjang 2012 mencapai USD 763.000 alias Rp73 miliar.
Kaki Kodok
Pada 1989 ada film komedi arahan Norman Benny berjudul "Makelar Kodok", dibintangi pelawak Kadir dan Doyok. Dalam film itu digambarkan Doyok kaya raya mendadak karena mengekspor kodok, yang notabene hewan tidak berharga seperti sapi, ke negara-negara maju.
Kini dagelan itu sudah tidak relevan lagi. Terbukti ekspor kodok menyumbang devisa cukup besar. Berdasarkan data BPS, permintaan kodok, lebih tepatnya kaki kodok, dari luar negeri seperti China cenderung meningkat setiap bulan.
Permintaan bahan masakan swikee itu hanya turun di bulan Juni dan Juli saja. Secara total, sampai tiga bulan lalu, nilai ekspor kaki kodok mencapai USD 15,7 juta setara Rp150 miliar.
(mdk/bim)