5 lokasi alternatif investasi properti di Asia, diantaranya Surabaya
Lupakan sejenak Hong Kong, Singapura, dan Shanghai.
Jika Anda berpikir untuk investasi properti di Asia, lupakan sejenak Hong Kong, Singapura, dan Shanghai.
Perlambatan ekonomi China, membuat pasar properti di tiga lokasi tersebut merosot.
-
Mengapa investasi properti di Lampung menjadi pilihan yang menjanjikan? Meskipun mengalami kenaikan, harga rumah di Bandar Lampung masih tergolong terjangkau dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi investor dan calon pembeli rumah untuk mendapatkan properti dengan harga yang kompetitif dan potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
-
Mengapa menabung untuk beli rumah sangat penting? Rumah merupakan investasi besar bagi kebanyakan orang, dan memerlukan jumlah uang yang besar untuk membelinya. Dengan menabung secara teratur, Anda dapat mengumpulkan dana yang cukup untuk membayar uang muka dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan pembelian rumah.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana cara Fauzi dan Rofiq membangun bisnis properti? “Adik saya ini (Fauzi) dulu saat mau mulai bisnis ini saya bohongi. Saya suruh jual seluruh aset-asetnya dengan percaya diri akan terus dapat kerjaan. Soalnya saya tahu adik saya ini kalau enggak dibohongi, dia itu orangnya terlalu pemikir,” ucap Rofiq.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
Laporan Knight Frank, awal Januari lalu, menyebut harga real estat di Shanghai diperkirakan jatuh 4 persen pada 2016.
Di Hong Kong, diperkirakan harga merosot sebesar 5 persen. Sementara Singapura diperkirakan anjlok 3,3 persen.
Di sisi lain, pasar properti sedang tumbuh di sejumlah kota Asia. Ini bisa menjadi pilihan alternatif investasi.
Portal real estate global Lamudi minggu ini merilis panduan terkait hotspot properti mana saja yang belum dimanfaatkan tahun ini.
Berikut diantaranya:
Boracay, Filipina
Bisa dibilang ini adalah destinasi pantai paling terkenal di Filipina. Pulau Boracay kini menjadi hotspot investasi residensial yang sedang berkembang.
Dengan sebuah bandara baru yang akan dibuka tahun ini dan peluncuran pembangunan properti besar, Boracay menjadi lebih terkenal diantara pembeli residensial dan properti komersial. Meski pasar properti Boracay masih jauh dari puncaknya, namun dengan pembangunan yang terus-menerus dilakukan di pulau ini artinya nilai real estate di sini masih relatif rendah.
Sebagai percepatan pembangunan, nilai properti diharapkan bisa bertambah tinggi pada tahun yang akan datang.
Surabaya, Indonesia
Kota terbesar kedua di Indonesia ini sekarang menjadi tempat yang paling disukai investor properti.
Harga properti di Surabaya kompetitif bila dibandingkan dengan Jakarta. Walaupun pertambahan harga di sini adalah yang tertinggi di Jawa Timur, namun itu diiringi dengan meningkatnya permintaan pada sektor residensial dan peningkatan aktivitas komersial seperti perusahaan asuransi yang besar, telekomunikasi serta pertambangan yang juga tertarik untuk melakukan ekspansi ke kota ini.
Yangon, Myanmar
Kini Myanmar telah membuka dirinya terhadap dunia luar dan harga real estate di negara ini melonjak naik. Dampak terutama sangat terasa di Yangon, yang merupakan penghubung negara-negara Asia Tenggara.
Perubahan sedang terjadi di pasar perbatasan ini, apalagi dengan adanya UU Kondominium baru yang disahkan Januari dan memungkinkan kepemilikan asing bangunan bertingkat tinggi. Selain itu, setelah pemilu baru-baru ini dimenangkan oleh Liga Demokrasi Nasional, harapan tinggi bahwa pemerintahan demokrasi yang baru akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk merangsang pertumbuhan real estate.
Gampaha, Sri Lanka
Kota terbesar di Sri Lanka, Kolombo, biasanya menjadi target oleh para investor real estate. Pun begitu, permintaan akan lokasi selain daerah penghubung komersial di negara tersebut juga mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Lamudi, Gampaha adalah lokasi kedua yang paling dicari oleh para pencari hunian di Sri Lanka dengan angka pencarian yang meningkat daripada tahun 2015. Harga properti di sini pun masih relatif rendah dengan permintaan yang tinggi, ditambah lagi sekarang banyak warga yang memilih untuk tinggal di Gampaha dan melakukan perjalanan pulang-pergi untuk bekerja di Kolombo.
Chittagong, Bangladesh
Kota pelabuhan Chittagong termasuk ke dalam lokasi yang strategis, dengan pertambahan infrastruktur dan perkembangan ekonomi yang menyeluruh. Pembangunan berlangsung dengan sangat baik di sini dan Kementerian Perencanaan Bangladesh kini sedang menyoroti proyek infrastruktur di Chittagong yang bernilai lebih dari USD 7 milyar.
Proyek unggulan pada proposal tersebut adalah proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Chittagong dengan Kunming di baratdaya Cina, melalui Coxâs Bazar dan Myanmar. Ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, karena pasar properti di kota ini telah menunjukkan pertumbuhan yang cepat beberapa tahun ini, dengan harapan ini akan terus berlanjut pada 2016.
(mdk/yud)