5 Megaproyek termahal di Asia, bisa habiskan uang hingga Rp 2.000 T
Tahun ini, pasar konstruksi di Asia tengah bergairah. Terbukti terdapat sejumlah megaproyek dengan nilai fantastis. Hal tersebut memang sangat wajar, karena keberadaan proyek konstruksi dapat menggenjot perekonomian suatu negara. Pun di Indonesia. Besarnya pembangunan di Indonesia ternyata belum masuk dalam 5 besar.
Tahun ini, pasar konstruksi di Asia tengah bergairah. Terbukti terdapat sejumlah megaproyek dengan nilai fantastis.
Hal tersebut memang sangat wajar, karena keberadaan proyek konstruksi dapat menggenjot perekonomian suatu negara. Pun di Indonesia.
Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) juga tengah menggenjot berbagai proyek infrastruktur. Pemerintah membangun mulai dari bandara, pelabuhan, hingga bendungan.
Salah satu proyek yang akan berjalan ialah Bandara Kulon Progo. Bandara yang akan mengusung konsep airport city ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 7,5 triliun.
Di kawasan bandara ini nantinya akan ada mal, hotel, dan masih banyak lagi. Bandara Kulon Progo nanti sedikitnya bisa menampung 10 juta penumpang per tahun.
Dikutip dari Lamudi, Jumat (19/5), besarnya pembangunan di Indonesia ternyata belum masuk dalam 5 besar proyek termahal di Asia tahun ini. Berikut adalah 5 proyek konstruksi terbesar di Asia. Nilai proyek ini bahkan bisa mencapai Rp 160 triliun.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Siapa yang Pramono Anung puji terkait pembangunan jalur sepeda di Jakarta? Pramono menyanjung jalur sepeda yang dibangun pada era kepimpinan Anies Baswedan. Namun, kata dia, masih perlu disempurnakan karena belum sepenuhnya dirasakan pengguna sepeda. Terlebih, juga tak sedikit pemotor yang menggunakan jalur sepeda. "Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi," ucap dia.
One Belt, One Road
Proyek terambisius dari China ini berpotensi menjadi platform kolaborasi regional terbesar di dunia. Belt ini adalah jalan yang bermulai di Asia dan berakhir di Skandinavia.
Jalur ini pada dahulu kala disebut sebagai Jalur Sutera dan menjadi akses perdagangan dari China hingga Venesia. Ketika proyek ini selesai, proyek ini akan meng-cover sekitar 65 persen populasi dunia, 1/3 PDB dunia, serta ¼ barang dan jasa di dunia.
Nilai konstruksi proyek ini diperkirakan sebesar USD 150 miliar atau setara Rp 2.000 triliun.
Delhi Mumbai Industrial Corridor
PDB di India telah melonjak sekitar 7 persen dan pemerintah setempat sangat berusaha untuk meningkatkan daya saing global melalui berbagai cara seperti 'Make in India'. Untuk mencapai tujuan tersebut, negara ini tentu membutuhkan infrastruktur kelas dunia termasuk fasilitas yang mutakhir.
Dalam upaya pengembangan ekosistem bisnis, 5 koridor industri kini sedang dalam pembangunan. Salah satunya adalah Delhi Mumbai Industrial Corridor (DMIC) yang akan menjadi proyek infrastruktur terbesar dengan nilai investasi USD 100 miliar atau setara Rp 1.333 triliun. Hampir mendekati target penerimaan pajak Indonesia.
Saat proyek ini selesai, DMIC akan memberikan 25 juta kesempatan kerja baru dan sebagian besar adalah pekerjaan di bidang manufaktur. Proyek ini juga ditampilkan dalam '100 Most Innovative Global Projects' versi KPMG.
Bandara Al Maktoum Dubai
Pembangunan Bandara Al Maktoum di Dubai ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar USD 33 miliar atau setara Rp 440 triliun. Bandara ini dapat menampung sekitar 130 juta penumpang pada tahun 2025.
Sedikitnya 80 persen operasi flydubai akan dipindahkan dari Bandara Internasional Dubai ke Al Maktoum. Ketika semua tahap pembangunan sudah selesai, bandara ini akan memiliki kapasitas untuk menangani sekitar 220 juta penumpang.
Jeddah Economic City
Proyek Jeddah Economic City, yang juga dikenal sebagai Jeddah Kingdom City, terdiri atas area komersial dan residensial di mana di dalamnya terdapat hunian, hotel, perkantoran hingga outlet retail.
Proyek senilai USD 20 miliar atau setara Rp 266,7 triliun ini dibangun di atas lahan seluas 5,2 Km persegi dengan Jeddah Tower sebagai ikonnyaâyang juga merupakan gedung tertinggi di dunia.
Setelah selesai, proyek ini akan menampung 210.000 penghuni dan 197.500 non penghuni untuk dapat menikmati segala fasilitas yang tersedia.
Bandara Internasional Daxing Beijing
Bandar Udara Internasional Daxing Beijing akan menjadi bandara terbesar. Proyek senilai USD 12 miliar atau setara Rp 160 triliun ini akan menggeser popularitas Bandara Nanyuan Beijing.
Bandara Internasional Daxing Beijing diperkirakan bisa menampung lebih dari 45 juta penumpang setiap tahunnya. Bandara ini akan memiliki 78 gate, sebuah stasiun kereta, dan hotel kapsul yang trendi.
Â
(mdk/bim)