Mega Proyek Terusan Suez Senilai USD100 Juta Telan Korban Jiwa Puluhan Ribu Pekerja
Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Membangun sebuah mega infrastruktur tidak jarang menelan ribuan nyawa menjadi korban jiwa.
Seperti pembangunan Terusan Panama yang mengorbankan sekitar 30.000 pekerja meninggal selama pengerjaan konstruksi.
Mengutip laman History, pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Sebagai tahap awal, pembangunan Terusan Suez dimulai dengan melakukan penggailan.
Saat itu, 1,5 juta budak dipekerjakan untuk menggali Terusan Suez. Lama pekerjaan untuk menggali sampau 10 tahun.
Pembangunan Terusan Suez oleh pemerintah Mesir itu tak berjalan mulus.
Investor asal Inggris, Prancis, dan Amerika keberatan dengan adanya Terusan Suez.
Alasannya, proyek tersebut mengeksploitasi pekerja, hingga diyakini puluhan ribu pekerja meninggal selama pengerjaan Terusan Suez.
Mesir diperintah oleh Inggris dan Perancis pada saat itu, dan terjadi beberapa pemberontakan melawan pemerintahan kolonial.
Masalah semakin pelik dengan keterbatasan teknologi konstruksi pada saat itu. Akibatnya total biaya pembangunan Terusan Suez membengkak hingga USD100 juta, lebih dari dua kali lipat perkiraan awal.
Kendati demikian, Terusan Suez berhasil dibangun.
Ismail Pasha, Khedive Mesir dan Sudan, secara resmi membuka Terusan Suez pada 17 November 1869.
Secara resmi, kapal pertama yang melintasi kanal adalah kapal pesiar kekaisaran Permaisuri Prancis Eugenie, L’Aigle. Diikuti oleh kapal laut Inggris Delta.
Namun HMS Newport, sebenarnya kapal pertama yang memasuki jalur air tersebut,yaitu kapal angkatan laut Inggris.
Kaptennya telah mengarahkannya ke garis depan di bawah naungan kegelapan pada malam sebelum upacara pembukaan.
Namun diam-diam juga dipuji oleh pemerintah Inggris atas upayanya dalam memajukan kepentingan negara di wilayah tersebut.
S.S. Dido, merupakan kapal pertama yang melewati Terusan Suez dari Selatan ke Utara.
Di awal, hanya kapal uap yang dapat menggunakan kanal tersebut. Sebab kapal layar masih mengalami kesulitan menavigasi kanal sempit di tengah angin kencang di wilayah tersebut.
Meskipun lalu lintas kurang dari yang diharapkan selama dua tahun pertama pengoperasian kanal.
Jalur air ini mempunyai dampak besar terhadap perdagangan dunia dan memainkan peran penting dalam kolonisasi Afrika oleh negara-negara Eropa.
Proyek ini menggunakan APBN Rp1,3 Triliun, kerugian negara masih dihitung.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaDulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meresmikan tiga ruas jalan daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya anggaran sekira Rp60 miliar diselidiki Kejari Makassar tahun anggaran 2022 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca Selengkapnya