Potret Megah Bendungan Semantok, Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara yang Pembangunannya Telan Dana Rp2,5 Triliun
Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Bendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Bendungan Semantok yang berada di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan bendungan terpanjang di Indonesia. Bahkan, bendungan ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara.
Bendungan Semantok adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah Jawa Timur.
Mengutip situs sda.pu.go.id, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta m3. Adapun air yang dibendung bersumber dari aliran Sungai Semantok dengan luas area genangan mencapai 365 hektare.
Bendungan Semantok ditargetkan bisa menyuplai daerah irigasi di Nganjuk seluas 1.900 hektare (ha).
Pada awal pembangunan, Bendungan Semantok ditarget bisa mengairi lahan pertanian seluas 1554 hektare. Selain itu, juga digadang-gadang menghasilkan listrik sebesar 1,01 MW.
Bendungan Semantok juga diproyeksikan dapat mereduksi risiko banjir 137 m3/detik pada kawasan hilir, yakni Kecamatan Rejoso. Selain itu, bendungan ini menyediakan air bersih bagi 143.000 jiwa di Kecamatan Rejoso dan Nganjuk.
Bendungan Semantok juga dimanfaatkan sebagai pemeliharaan sungai di kawasan hilir bendungan sebesar 30 liter/detik. Bendungan ini juga jadi destinasi pariwisata dan pengembangan olahraga air di Jatim.
Pembangunan bendungan yang dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada 2022 itu menelan biaya hingga Rp2,5 Triliun. Mengutip situs kppip.go.id, jumlah investasi Bendungan Semantok dari APBN senilai Rp805 miliar.
Bendungan Semantok di Jalan Nganjuk-Bojonegoro ini juga memiliki sejumlah daya tarik wisata. Selain merupakan bendungan terpanjang di Asia Tenggara, bendungan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area taman yang nyaman untuk bersantai.
Jembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca SelengkapnyaKelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.
Baca SelengkapnyaRumah bercat putih dengan tembok tinggi diperkirakan bernilai Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenuh pohon rindang dan jalanan sepi, begini potret lawas suasana di Tanah Abang sebelum tahun 1863.
Baca SelengkapnyaBegitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Baca SelengkapnyaKeakraban dua tokoh Humas Polri beda pangkat. Simak informasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaCalon suami Putri DA merupakan anak dari pengusaha batu bara asal Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya