Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Margatiga, Dibangun Waskita Karya Senilai Rp846 Miliar
Bendungan Margatiga memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Kehadiran bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
"Selain bisa mereduksi banjir, dan menyediakan air baku, Bendungan Margatiga juga bisa mendukung daerah pertanian melalui pemenuhan air irigasi bagi sawah-sawah yang dimiliki," ujar Jokowi di Lampung Timur, Senin (26/8).
Jokowi mengatakan Pemerintah akan fokus pada manajamen pengelolaan air di semua provinsi bakal menjadi fokus pemerintah, salah satunya melalui pembangunan bendungan.
“Fokus pertama untuk air baku bagi kehidupan kita, kedua irigasi bagi sawah-sawah yang kita miliki. Ketiga untuk reduksi banjir, kalau memang masih ada banjir di daerah (sekitar bendungan) itu,” kata Jokowi.
Ia mengungkapkan, total anggaran yang digunakan membangun bendungan tersebut sebesar Rp846 miliar. Kemudian, bendungan memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.
“Sangat besar sekali (Bendungan Margatiga). Kita harapkan bendungan yang ke-44 saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini bisa berfungsi (dengan baik),” kata dia.
Dia mengharapkan dengan resmi berfungsinya Bendungan Margatiga di Lampung Timur ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
"Diharapkan produktivitas petani terkait Bendungan Margatiga bisa naik signifikan, oleh karena itu saya resmikan hari ini Bendungan Margatiga di Lampung Timur ini," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara.
Bendungan Margatiga Dibangun Waskita Karya
Sebagai informasi, proyek pembangunan bendungan Margatiga ini dikerjakan oleh Waskita Karya. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menambahkan, Bendungan Margatiga turut mendukung lumbung pangan nasional di Kawasan Lampung.
Suplai air yang berkelanjutan dari bendungan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun. Secara keseluruhan, kata dia, bendungan tersebut akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 Hektar (Ha).
“Daerah tersebut mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha,” tutur pria yang akrab disapa Oho tersebut.
Selama pengerjaan Bendungan Margatiga, lanjutnya, tim Waskita menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction. Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek itu mencakup Reality Modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D Modelling, Shop Drawing, serta As-Built Model pada saat produksi.
Pada tahap Sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement, dan 6D Sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, Marking Progress, juga monitoring pekerjaan.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination, dan Digital Asset Handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” jelas Oho.
Oho menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Perancis.
“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” tutur dia.
Bendungan Margatiga untuk Pertanian di Lampung
Sekretaris Daerah Lampung Timur Moch Jusuf mengatakan pihaknya bersyukur dan mendukung kehadiran bendungan. Sehingga lahan pertanian bisa lebih produktif menghasilkan bahan pangan.
"Dampaknya nanti petani-petani intensitas tanam di sawahnya meningkat sehingga ada perluasan lahan tanam," ujar Moch Jusuf.
Dia melanjutkan dengan adanya perluasan tanam padi akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Lampung Timur.
"Kalau lahan sudah statis luasnya, hanya nanti ada intensifikasi. Mungkin yang sebelumnya lahan sawahnya tadah hujan bisa beralih ke irigasi teknis, sehingga bendungan ini memiliki nilai manfaat tinggi bagi pertanian Lampung," tambahnya.
Diketahui Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung mencapai 42,31 juta meter kubik dan luas genangan 2.217,84 hektare.