5 Negara dengan buruh migran terbesar di ASEAN, Indonesia ada di peringkat ke-2
Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara dengan jumlah buruh migran terbanyak. Masih ada beberapa negara di ASEAN yang memiliki buruh migran terbesar.
Isu penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) masih marak terjadi hingga saat ini. Baru-baru ini, Indonesia kembali digemparkan dengan kasus Adelina, TKW asal Timor Tengah Selatan, meregang nyawa usai diperlakukan tak manusiawi oleh majikannya asal Malaysia.
Kasus penyiksaan ini nyatanya seperti tak pernah ada habisnya, seolah mati satu tumbuh seribu. Kebijakan dan aturan pemerintah soal pengiriman dan perlindungan TKI rasanya patut dipertanyakan. Seperti dugaan masih banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal oleh seorang calo, seperti Adelina.
-
Apa saja isu yang dibahas dalam KTT ASEAN? KTT ASEAN menjadi forum penting yang mana para pemimpin negara anggota berkumpul untuk membahas berbagai macam isu. Mulai dari isu-isu strategis, kerja sama regional, dan perkembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
-
Kapan KTT ke-43 ASEAN akan dilaksanakan? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Apa yang disampaikan Menteri Perdagangan tentang peran Tiongkok dalam perdagangan ASEAN? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN sejak 2009. Tidak hanya itu, mereka juga sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Di mana KTT ke-43 ASEAN akan digelar? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Apa yang menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT ke-43 ASEAN? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
Meski demikian, Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara dengan jumlah buruh migran terbanyak. Masih ada beberapa negara di ASEAN yang memiliki buruh migran terbesar.
Berikut 5 negara dengan buruh migran terbesar di ASEAN, di mana Indonesia berada di peringkat ke-2, seperti dikutip Hipwee.
Filipina
Pekerja asing yang dimaksud memang bukan cuma pekerja domestik saja, melainkan juga mereka yang bekerja di sektor formal. Meskipun di Filipina ini mayoritas remitansi berasal dari pekerja di mid-level, namun jumlah pekerja domestiknya juga tergolong banyak.
Jumlah remitansinya sebesar 7 persen dari total pendapatan negara. Sedangkan menurut International Labour Organisation (ILO), Filipina juga jadi negara ASEAN yang terbanyak mengirim tenaga kerja wanita.
Meski demikian, Filipina tergolong sedikit lebih tegas dari Indonesia soal perlindungan pada pekerjanya. Seperti kasus pembunuhan beberapa pekerja Filipina di Kuwait, Presiden Duterte memutuskan untuk memulangkan 10.000 pekerja domestiknya dari Kuwait.
Indonesia
Sebagai negara penerima remitansi terbesar kedua setelah Filipina (di ASEAN), pada 2015 Indonesia menyumbangkan sekitar Rp 125,2 triliun, dengan mayoritas berasal dari uang yang dikirim para TKI di luar negeri.
Kebanyakan TKI dari sini bekerja di kawasan Timur Tengah dan Malaysia. Tapi sayangnya, jumlah fantastis itu kurang dibarengi dengan kebijakan kuat untuk melindungi pekerja migran terutama TKI di luar negeri.
Buktinya masih banyak terjadi kasus penganiayaan dan pembunuhan TKI. Banyak juga pekerja di sana yang statusnya ilegal. Padahal tingginya jumlah pekerja Indonesia di luar negeri ini kalau diatur lebih rapi lagi bisa jadi sumber devisa negara.
Myanmar
Myanmar juga termasuk negara dengan remitansi tertinggi di ASEAN, yakni sebesar 5 persen dari total PDB-nya. Pekerja domestik asal Myanmar ini tersebar di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan China. Beberapa juga ada yang mengadu nasib di Korsel, Jepang, Qatar, dan UAE.
Masalah ilegalitas ternyata tak cuma terjadi di lingkup tenaga kerja Indonesia saja, tetapi juga Myanmar. Dari data ILO, terhitung dari 1,6 juta orang yang bekerja di Thailand, hanya sekitar 200.000 orang saja yang punya dokumen resmi.
Kamboja
Negara populer tujuan pekerja migran asal Myanmar adalah Thailand, kedua Korea Selatan. Tapi sama halnya dengan Myanmar, sebuah data menunjukkan kalau pekerja Kamboja yang resmi terdaftar sesuai MOU yang disepakati dengan negara tujuan, jumlahnya kurang dari 10 persen.
Kini Kamboja sedang merumuskan kebijakan komprehensif bagaimana memanfaatkan tingginya jumlah pekerja migran ini bersama ASEAN Economic Community (AEC).
Sri Lanka
Menurut ILO, sekitar 60-80 persen pekerja migran dari Sri Lanka berjenis kelamin wanita dan 92 persen persebarannya ke negara-negara timur tengah, seperti Saudi Arabia, UAE, Kuwait, dan Qatar.
Sri Lanka termasuk negara yang pekerja domestiknya sangat dilindungi undang-undang buruh, sama halnya seperti Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Ini karena migrasi pekerja termasuk bagian penting yang memengaruhi ekonomi di negara tersebut. Wajar saja jika pelaksanaannya betul-betul diperhatikan.