5 Strategi Kementerian ESDM Wujudkan Net Zero Emission di 2060
Kementerian ESDM bersama kementerian/lembaga terkait terus berupaya untuk mengurangi pemakaian energi fosil. Antara lain, melalui penerapan pajak karbon dan perdagangan bebas karbon untuk mencapai net zero emission.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Indonesia bisa mewujudkan emisi nol persen atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan, ada lima strategi yang dilakukan kementeriannya untuk mencapai net zero emission di 2060. Pertama, Peningkatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk bahan bakar nabati.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Siapa yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk dekarbonisasi? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa tujuan utama Kemendag menyelenggarakan pameran EIM? Perhelatan EIM diharapkan mampu membawa Indonesia menuju gerbang perdagangan, investasi dunia, sekaligus memperkuat reputasi (nation branding) Indonesia di kawasan Amerika Latin. Sebagai efek ganda (multiplier effect) dari reputasi tersebut, diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu negara mitra dagang kredibel serta pemasok produk dan jasa terpercaya di mata para buyer,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana cara Kementerian Perhubungan dan KNKT meneliti rangka eSAF? Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini pun sudah melihat secara langsung proses pembuatan rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9).PT AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup). Tidak hanya itu saja, pihak AHM juga kooperatif dalam kasus ini.
"Kalau kita bicara transisi energi yang nanti akhirnya menuju net zero emission di tahun 2060. Pertama, EBT kita dorong, kita percepat. Termasuk pemanfaatan bahan bakar nabati," terangnya dalam webinar bertajuk Kilang dalam Transisi Energi, Selasa (16/11).
Kedua, Kementerian ESDM bersama kementerian/lembaga terkait terus berupaya untuk mengurangi pemakaian energi fosil. Antara lain, melalui penerapan pajak karbon dan perdagangan bebas karbon untuk mencapai net zero emission.
"Lalu, kita juga melakukan co-firing PLTU dengan EBT. Selanjutnya, kita juga akan menonaktifkan PLTU berbasis fosil, khususnya batu bara," bebernya.
Ketiga, Kementerian ESDM berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan transportasi berbasis listrik di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menekan konsumsi bahan bakar berbasis fosil yang tidak ramah lingkungan.
Keempat, mendorong pemanfaatan listrik pada sektor rumah tangga hingga industri.
"Jadi, sebisa mungkin energi yang digunakan dalam bentuk listrik. Kalau listrik lebih bersih sudah menggunakan energi terbarukan," bebernya.
Kelima, penerapan carbon capture and storage (CCS) atau penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Meski demikian, dia mengakui dibutuhkan butuh biaya yang tidak sedikit bagi industri untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan tersebut.
"Teknologi (CCS) sudah mulai banyak dikembangkan, tapi dari sisi komersial ini belum terlalu banyak sepengetahuan saya. Dan dari sisi biaya juga tidak kompetitif dibandingkan dengan harga yang sekarang otomatis akan meningkatkan biaya produksi," tutupnya.
Baca juga:
Sri Mulyani Minta BEI Jadi Platform Carbon Trading yang Kredibel
Jelang Presidensi G20, Airlangga Minta BEI Segera Luncurkan Carbon Trading
Begini Cara Jaga Bumi dengan Kurangi Emisi Karbon
WALHI Minta Pemerintah Susun Kebijakan yang Fokus pada Pemulihan Lingkungan
Tekan Emisi Karbon, Pembangunan di Indonesia Didorong Terapkan Ramah Lingkungan