Selain Baterai Kendaraan Listrik, Ini Teknologi yang Digunakan untuk Turunkan Emisi Karbon
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan tiga strategi demi mengejar target nol emisi karbon di masa depan.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan tiga strategi demi mengejar target nol emisi karbon (net zero emission) di masa depan.
Pertama, Airlangga mengajak berbagai negara untuk mengintegrasikan sistem energi bersih. Selanjutnya, Indonesia juga tengah melakukan transformasi sektor transportasi dengan mempromosikan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan.
Terakhir, guna mempromosikan efisiensi energi di seluruh sektor, Pemerintah RI bakal mendorong pengurangan konsumsi energi yang signifikan dengan berfokus pada proses industri, konstruksi, hingga produk konsumen.
Mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, PT Toyota Astra Motor (TAM) menerapkan strategi multi-jalur yang mencakup aksi pengurangan emisi karbon secara kolektif, pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan, serta pengembangan elektrifikasi beserta ekosistemnya.
"Mungkin saat ini strateginya bukan hanya baterai electric vehicle, karena juga dalam menurunkan karbon itu banyak teknologi yang bisa dipakai, kalau multi-pathway itu ada hybrid, ada electric vehicle, ada fuel vehicle, ada juga flex fuel vehicle, itu yang saat ini kami jalankan," kata Deputi Manajer Umum Perencanaan Pemasaran PT TAM Resha Kusuma Atmaja di Jakarta, Selasa.
TAM bersama grupnya, Astra, melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations berkomitmen membangun bisnis berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon.
Resha menyampaikan bahwa Astra menjalankan strategi 3P, yang terdiri atas Portofolio, People, dan Public Contribution, dalam membangun bisnis berkelanjutan.
Dalam hal ini, Portofolio mencakup upaya memastikan setiap sektor berkontribusi terhadap keseluruhan nilai perusahaan agar perusahaan bisa bertahan di tengah perubahan pasar.
People menunjukkan komitmen Astra dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan secara berkelanjutan agar bisa bersaing dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Public Contribution menunjukkan komitmen Astra untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam bisnis otomotif, Astra berusaha untuk memenuhi beragam kebutuhan dan tuntutan mobilitas sambil bertransisi ke ekonomi rendah karbon.
Sementara TAM, komitmennya untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan tertuang dalam Toyota Environmental Challenge 2050, pernyataan partisipasi perusahaan untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.
"TAM sebagai salah satu sektor yang ada di internasional dan sebagai pemain kunci di industri otomotif Indonesia memiliki tanggung jawab bagaimana industri otomotif yang kami lakukan ini menuju karbon netral," kata Resha.