52,2 Juta pekerjaan di Indonesia terancam hilang karena digitalisasi
Menteri Bambang mengatakan pekerjaan yang bisa digantikan di antaranya pertanian. Di mana saat ini petani sudah tidak lagi menggunakan kerbau untuk membajak sawah melainkan memakai traktor. Selanjutnya di sektor manufaktur. Selain itu, pekerjaan bidang konstruksi, pergudangan, dan ritel juga terancam hilang.
Kemajuan teknologi dikhawatirkan akan mengurangi lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu pekerja diharapkan mempunyai keterampilan yang memadai. Berdasarkan kajian McKinsey sekitar 52,2 juta pekerjaan di Indonesia berpotensi hilang digantikan oleh proses otomatisasi.
"Temuan McKinsey, 52,2 juta pekerjaan yang akan hilang itu setara dengan jumlah angkatan kerja kita. Jadi bukan main-main," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2).
-
Apa yang dilakukan oleh para pekerja dengan kloning digital mereka? Mereka menggunakan kloning digital ini untuk membantu menyelesaikan tugas sehari-hari, mulai dari menghadiri pertemuan hingga menanggapi email.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Kapan BRI memulai transformasi digitalnya? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
Menteri Bambang mengatakan pekerjaan yang bisa digantikan di antaranya pertanian. Di mana saat ini petani sudah tidak lagi menggunakan kerbau untuk membajak sawah melainkan memakai traktor.
Selanjutnya di sektor manufaktur. Dia mencontohkan, di salah satu pabrik di Banten, semua pekerjaan menggunakan mesin dan tidak terdapat pegawai. Hanya bagian yang terkait keterampilan masih menggunakan pegawai, misalnya memasangkan pakaian boneka.
"(Pembuatan) boneka dan mobil-mobilan, 100 persen otomatisasi. Tidak ada orangnya, pakai mesin (semua)," ujarnya.
Selain itu, pekerjaan bidang konstruksi, pergudangan, dan ritel terancam hilang karena digitalisasi. "Kalau dulu kita ke toko baju, penjaga tidak cuma ngurus pembayaran tapi harus siap pertanyaan baju bahan apa, nyucinya bagaimana. Sekarang orang datang ke toko sudah tahu mau apa, cara nyuci dsb karena dapat info dari online," jelas Menteri Bambang.
Meski begitu, masih ada pekerjaan yang tetap tidak akan terancam digitalisasi antara lain arsitek, surveyor, manajer konstruksi, pengawas konstruksi, tenaga kesehatan, pengajar.
"Guru dan dosen tetap diperlukan. Meski itu universitas jarak jauh, beda rasamya kuliah video conference dengan kuliah ketemu langsung," katanya.
Baca juga:
Profesor dari Universitas Kyoto siap bantu digitalisasi arsip budaya Indonesia
Tenarkan pariwisata RI pada dunia, Telkomsel digitalisasi seluruh lokasi wisata
Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden Jokowi
Wapres JK kumpulkan menteri hingga bos BI bahas kewirausahaan dan industri digital
Teknologi blockchain diklaim miliki banyak manfaat untuk industri keuangan RI
Pemerintah berencana 'impor' tenaga kerja ahli digital
Kaji keluarkan mata uang digital, BI prediksi aturan rampung di 2020