66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan
Pemerintah mengimbau agar pemudik kembali mempertimbangkan bila hendak mudik dengan sepeda motor, karena rawan kemacetan.
Beberapa daerah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur akan jadi titik krusial kepadatan.
66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan
66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan
- Kelakuan Maling Tak Punya Perasaan, Ditinggal Pemilik Memancing Sepeda Motor Malah Hilang Rodanya
- Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
- Libatkan Tiga Prajurit, Begini Duduk Perkara Penggelapan Ratusan Motor dan Puluhan Mobil di Gudang TNI Sidoarjo
- Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghitung sebanyak 66,5 juta mobil dan motor potensi bergerak selama arus angkutan mudik Lebaran 2024.
Beberapa daerah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur akan jadi titik krusial kepadatan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Amirulloh mengimbau agar pemudik kembali mempertimbangkan bila hendak mudik dengan sepeda motor, karena rawan kemacetan di jalan non tol dan tinggi risiko kecelakaan lalu lintas.
"Terkait pergerakan, kita bisa lihat hasil survey-nya BKT memang pergerakan terbesar ada di Pulau Jawa, Jawa Timur dan Jabodetabek. Titik krusialnya ada di situ," ujar Amirulloh dalam sesi media briefing di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (22/3).
Adapun berdasarkan hasil survei BKT, potensi pergerakan mudik selama angkutan Lebaran 2024 sebanyak 123,8 juta orang, atau setara 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Sementara minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan sepeda motor sebesar 31,12 juta orang (16,07 persen), dan mobil pribadi 35,42 juta (18,3 persen).
Sedangkan daerah asal perjalanan terbanyak berada di Jawa Timur sebesar 16,2 persen, atau setara 31,3 juta orang. Disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).
Demi mengantisipasi pergerakan tersebut, Kementerian Perhubungan juga telah bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, guna mengajak pemerintah daerah untuk ikut menyediakan tempat istirahat bagi para pemudik.
"Di Kementerian Dalam Negeri juga dihimbau agar di daerah-daerah disediakan fasilitas yang dilalui oleh pemudik, jadi tidak hanya kami di Kemenhub doang," imbuh Amirulloh.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga bakal menutup jembatan timbang dan menggantikannya sementara sebagai tempat peristirahatan, atau rest area. Pemerintah juga mengajak pihak swasta untuk berkolaborasi mengelola rest area dadakan tersebut.
"Memang tidak semua rest area mungkin bagus banget. Tapi kami juga sudah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk swasta bisa memanfaatkan rest area tersebut, kami sangat terbuka," tutur Amirulloh.