9 Investor Bakal Bangun Perumahan di IKN Nusantara, Ada dari China dan Malaysia
Adapun perusahaan asingnya, berasal dari China yaitu CITIC Construction.
Terdapat beberapa proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum memulai berinvestasi di IKN. Proses pertama, yakni penyerahan surat pernyataan minat (LOI).
9 Investor Bakal Bangun Perumahan di IKN Nusantara, Ada dari China dan Malaysia
9 Investor Bakal Bangun Perumahan di IKN Nusantara, Ada dari China dan Malaysia
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Agung Wicaksono menyebut ada sembilan calon investor yang akan berpartisipasi membangun perumahan di IKN Nusantara.
Investor tersebut akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
- Perusahaan China, Wanxinda Suntik Investasi Rp23,17 Triliun ke Grand Batang City, Untuk Apa?
- Kawasan Industri Terpadu Batang Dapat Investasi Rp900 miliar dari Perusahaan China
- Bahlil Bantah Anak Emaskan Investor China di Pulau Rempang: Tidak Ada Seperti Itu
- Luhut Harap Perusahaan China Tak Kabur karena Konflik Rempang
Agung menjelaskan, terdapat beberapa proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum memulai berinvestasi di IKN. Proses pertama, yakni penyerahan surat pernyataan minat (LOI).
Kedua, tinjauan dan penilaian sektor skala poritas LOI. Selanjutnya, tahapan ketiga yakni one on one meeting.
Keempat, penyerahan surat konfirmasi. Kelima, surat tanggapan dari Otorita IKN kepada investor. Keenam, perjanjian kerahasiaan dan permohonan data NDA dan Data Request.
Kemudian, tahapan ketujuh, studi kelayakan. Pada tahap ini, dari sembilan calon investor itu masih berada dalam tahap penyelesaian studi kelayakan (feasibility study) sebelum akhirnya masuk ke tahapan lelang. Terkahir, tahapan ke delapan yakni kesepakatan.
"Jadi, di delapan tahap itu sudah sampai nomor tujuh. Tinggal tahapan kedelapan karena ini skemanya KPBU nanti akan didlakukan pengadaan atau lelang, yang kalau tidak ada peminat yang mampu menyamai mereka maka mereka akan dipilih sesuai skema KPBU," ujarnya.
Selanjutnya, perusahaan dari Malaysia yaitu Maxim yang akan membangun 10 tower untuk ASN, dan perusahaan IJN
Perusahaan asal Malaysia, yakni Maxim membangun 10 tower hunian ASN. Kemudian, perusahaan asal Malaysia IJN, yang akan membangun 20 tower ASN.
"Hal tersebut menunjukkan investor asing sudah masuk di sektor hunian. Sebagian dari mereka sudah menyelesaikan studi kelayakan. Tinggal tahapan kesepakatan," ujarnya.
Sementara sisanya berasal dari dalam negeri, yaitu Summarecon yang akan membangun sebanyak enam tower Hunian ASN. Kemudian, ada Trinitiland yang akan membangun 8 tower hunian ASN, dan PT Nindya Karya yang akan membangun 8 civil servant towers, Intiland membangun 109 town house.
Selain itu, juga ada Ciputra yang akan membangun 10 tower dan 20 townhouse, serta PT Rockfields Properti Indonesia akan membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak.