95 Persen Produk Laptop di Indonesia Masih Impor
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, nilai impor produk laptop Indonesia rata-rata dalam 5 tahun terakhir pada 2016-2020 mencapai USD 1 miliar. Dengan demikian produk impor laptop masih mendominasi 95 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, nilai impor produk laptop Indonesia rata-rata dalam 5 tahun terakhir pada 2016-2020 mencapai USD 1 miliar. Dengan demikian produk impor laptop masih mendominasi 95 persen.
"Nilai impor produk laptop rata-rata dalam 5 tahun terakhir itu adalah sebesar USD1 miliar Amerika. Dimana demand produk di Indonesia sebesar 3 juta unit per tahun dengan Market Share produk impor, jadi dari 3 juta itu masih 95 persen impor dan baru 5 persen untuk produk laptop negeri," kata Agus dalam Konferensi Pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan, Kamis (22/7).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
Melihat rendahnya demand produk laptop di dalam negeri, hal itu akan menjadi perhatian Pemerintah untuk terus mendorong supaya produk-produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lainnya dalam negeri meningkat.
"Tentu ini akan menjadi perhatian kita agar terus-menerus kita dorong produk-produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri," imbuhnya.
Dalam meningkatkan demand produk TIK dalam negeri, Kemenperin memiliki program substitusi impor sebesar 35 persen pada tahun 2022, dimana salah satu kebijakannya adalah penerapan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) secara tegas dan konsisten.
"Kaitannya dengan laptop ini karena kita lihat utilisasi dari perusahaan perusahaan TIK dalam negeri itu masih rendah, sehingga penerapan P3DN ini ya bisa tegas dan konsisten itu akan membantu program substitusi impor 35 persen pada Tahun 2022," jelasnya.
Di samping itu, upaya lainnya Pemerintah sejak tahun 2020 telah memfasilitasi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) gratis untuk 9000 sertifikat produk. Sertifikat gratis ini diberikan kepada produk dengan nilai TKDN minimal 25 persen.
Selain itu, Kemenperin memfasilitasi satu perusahaan diperbolehkan mensertifikasi hingga delapan sertifikat produk. Kemudian, satu sertifikat yang difasilitasi dapat memuat produk dengan jenis, bahan baku, dan proses produksi yang sama meskipun beda dimensi.
"Tentu kami dari Kemenperin terus mendorong agar produk-produk teknologi informasi komunikasi ini yang merupakan salah satu produk yang penting diproduksi dalam negeri. Misalnya produk TIK itu komputer, tablet, laptop desktop, router, printer dan juga speaker," ujarnya.
Upaya kemenperin selanjutnya dalam mendorong peningkatan penggunaan TKDN itu antara lain dengan penyusunan SNI produk TIK dan juga mendorong agar perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan R&D.
"Tentu sebagaimana kita ketahui untuk R&D ini juga kita akan arahkan untuk bisa memproduksi chipset, yang saat ini telah terjadi kelangkaan di seluruh dunia bahkan hal ini juga berdampak kepada para produsen laptop di dalam negeri yang masih mengandalkan komponen impor," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)