Ada Devaluasi Yuan, BRI Waspadai Kinerja Nasabah Eksportir
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan mengantisipasi dampak pelemahan atau devaluasi Yuan milik China. China saat ini sengaja melemahkan mata uangnya sebagai salah satu cara menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Direktur Utama BRI, Suprajarto, mengakui dampak devaluasi Yuan tersebut pasti akan terasa.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan mengantisipasi dampak pelemahan atau devaluasi Yuan milik China. China saat ini sengaja melemahkan mata uangnya sebagai salah satu cara menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama BRI, Suprajarto, mengakui dampak devaluasi Yuan tersebut pasti akan terasa. Terutama bagi aktivitas ekspor ke China.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kapan Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,2 miliar? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
"Devaluasi Yuan ya pasti ada dampaknya ya pasti, apalagi yang ekspor kita kesana ya kan," kata dia, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (14/8).
Dia melanjutkan, saat ini pihaknya sedang mendata nasabah yang merupakan eksportir, terutama yang tujuannya adalah negeri Tirai Bambu tersebut. "Ini yang kita sedang lakukan inventarisasi perusahaan-perusahaan yang memang komoditinya ekspor kesana ya, pasti ada dampaknya pasti," ujarnya.
Mata uang China atau Yuan kian melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sebagai imbas dari adanya perang dagang.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyebutkan devaluasi Yuan tidak menggerus nilai ekspor RI ke China. Namun, tetap harus dilakukan berbagai upaya menjaga kinerja ekspor, yaitu menjaga volume permintaan serta memperluas jangkauan pasar ekspor.
"Kita tidak terpengaruh banyak dari sisi (devaluasi) Yuan, karena porsi kita bukan ditentukan dari sisi nilai tukar," kata dia.
Dody melanjutkan, secara jangka pendek mata uang Yuan yang terdevaluasi tidak akan berpengaruh terhadap perdagangan mancanegara Indonesia. Dia menyebutkan faktor yang akan sangat berpengaruh adalah jika terjadi pelemahan permintaan, atau menurunnya kualitas barang ekspor Indonesia.
"Transaksi ekspor dalam jangka pendek tidak terkait banyak dengan devaluasi Yuan, tapi lebih ke permintaan dan kualitas," ujarnya.
Baca juga:
Semester I 2019, BRI Raup Laba Rp 16,16 Triliun
Bank BRI Turunkan Suku Bunga
Junio Smart, Terobosan BRI Perkuat Ekosistem Pendidikan di Indonesia
Ajukan Pinjaman di Bank Bisa Cair dalam Hitungan Jam
BRI New York Agency Selenggarakan 'US Cotton Special Trade Mission from Indonesia'
Kasus Kredit Fiktif Rp10 Miliar, Kejaksaan Tahan Debitur BRI
Garap Bisnis DPLK, Bank BRI Edukasi Masyarakat Soal Kebutuhan Hari Tua