Ada wacana beri subsidi ke Pertamax dan Pertalite, ini tanggapan Pertamina
Jika subsidi Pertamax menjadi kenyataan maka hal tersebut merupakan hal yang bagus, pasalnya kualitas BBM jenis Pertamax otomatis akan meningkat.
Juru bicara (jubir) atau Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito angkat suara terkait usulan pemberian subsidi pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite. Menurutnya, Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN akan mengikuti semua intruksi pemerintah dan DPR, tidak terkecuali soal pemberian subsidi ini.
"Pertamina kan adalah perusahaan, jadi melaksanakan apa yang diputuskan pemegang keputusan. Misalnya dari kementerian ESDM atau DPR," kata dia saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (7/6).
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
Dia menjelaskan, jika subsidi Pertamax menjadi kenyataan maka hal tersebut merupakan hal yang bagus, pasalnya kualitas BBM jenis Pertamax otomatis akan meningkat.
"Tapi menurut kami itu kan menjadi bagus ya karena bahan bakarnya jadi lebih bagus. Kalau bicara kualitas, itu adalah yang euro nya makin tinggi, itulah yang makin bagus," katanya.
Kendati demikian, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada pemerintah dan DPR.
"Ini, satu, keputusan itu adalah keputusan pemerintah dan DPR. Kemudian, Pertamina sebagai badan BUMN itu melaksanakan apa yang putuskan pemerintah."
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membahas usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait subsidi bagi BBM jenis Pertalite atau Pertamax.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengaku telah menerima usulan tersebut dan membahasnya di internal kementerian.
"Memang yang di raker kemarin usulannya DPR bagus, diterima dan sedang dibahas. Jadi someday ya yang akan disubsidi itu BBM kualitas bagus, Pertalite atau Pertamax," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/6).
Menurut dia, selain soal harga, kualitas memang harus menjadi hal yang diutamakan. Oleh sebab itu, dengan adanya alokasi subsidi bagi Pertalite atau Pertamax, masyarakat bisa menikmati BBM berkualitas dengan harga yang terjangkau.
"Itu kan masyarakat enggak mau tahu jenisnya tapi harganya. Bagus juga itu usulannya, jadi biarkan Premium dimahalin, jadi enggak ada yang beli kan. Jadi belinya yang kualitas bagus," kata dia.
Baca juga:
Mulai dibahas, ESDM sambut baik usulan subsidi untuk Pertamax dan Pertalite
2019, subsidi solar diusulkan sebesar Rp 1.500 per liter
Pemerintah sepakati subsidi solar jadi Rp 2.000 per liter tahun ini
Menteri Jonan senang premium banyak lagi jelang mudik, harga jual sama
H-7 Lebaran, 2.090 SPBU di Jamali ditargetkan kembali jual Premium