ADB: Ekonomi melemah, penyerapan tenaga kerja di Indonesia turun
"Kemampuan pasar untuk menyerap 3 juta per tahun, tidak akan sampai."
Kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja dalam negeri sebanyak tiga juta per tahun dinilai sulit tercapai. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai lima persen.
"Kemampuan pasar untuk menyerap 3 juta per tahun, tidak akan sampai jika pertumbuhan ekonomi tidak sampai 5 persen," ujar Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting di kantornya, Jakarta, Selasa (22/9).
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana dampak inovasi teknologi terhadap tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
Edimon menegaskan, dari data ADB, hingga Februari tahun 2014 hanya sekira 2,7 juta tenaga kerja yang terserap. Padahal, saat itu pertumbuhan ekonomi masih mencapai lima persen.
"Kalau kita di bawah 5 persen akan di bawah 2,7 juta. Jadi kalau tahun depan kita pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, mudah-mudahan bisa menyerap jadi krusial itu angka 5 persen," kata dia.
Menurut dia, apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik maka posisi penyerapan tenaga kerja berpotensi turut meningkat. Namun, pemerintah juga harus menyiapkan lapangan kerja yang produktif secara merata di pedesaan, terutama yang belum tersentuh kebijakan.
"Ekonomi stabil untuk menyerap tenaga kerja 5,5 persen mungkin ya, supaya bisa menyerap semuanya. Kalau kita lihat pengalaman terakhir 5,2 persen saja tidak cukup, kebijakan dana desa cukup bagus idenya dengan menciptakan tenaga kerja di desa dengan cara menyiapkan lapangan yang produktif di desa," pungkas dia.