Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok
Biaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Biaya kesehatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Aduh, Inflasi Biaya Medis di Indonesia Lebih Tinggi dari Inflasi Bahan Pokok
Berdasarkan survei Mercer Marsh Benefit (MMB) mengenai Health Trends 2023, biaya kesehatan di Indonesia tercatat terus meningkat atau mengalami inflasi hingga 13,6 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 12,3 persen.
- Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?
- Kisah Pemilik Bakso Kribo, Pernah Ditipu Karyawan Hingga Terlilit Utang
- Hadiri Pelantikan DPW NasDem Sumbar, Surya Paloh dan Anies Bicara Perubahan
- Inflasi Biaya Medis Indonesia 3 Kali Inflasi Umum, Ini Strategi BRI Life untuk Tetap Layani Nasabah
Sayangnya, inflasi medis ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya sebesar 3,27 persen (yoy).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ariska Sinaga mengatakan, Inflasi medis yang mengalami peningkatan ini bisa mempengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi, dan fasilitas kesehatan.
"Inflasi medis terus mengalami kenaikan, ini akan mempengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi, dan fasilitas kesehatan," kata Ariska dalam webinar di Jakarta, Rabu (13/9).
Merdeka.com
Dia menjelaskan, kenaikan Inflasi medis terjadi dikarenakan berbagai faktor seperti meningkatnya permintaan perawatan di rumah sakit akibat dari semakin banyaknya varian penyakit yang ada saat ini.
Selain itu minimnya tenaga kesehatan tidak sebanding dengan banyaknya pasien, kementerian kesehatan mendata pada 2023 rasio antara dokter dengan jumlah penduduk sebesar 0,58/1000 sedangkan rasio yang ideal menurut WHO adalah 1/1000.
Kemajuan teknologi terbarukan dalam bidang kesehatan juga menjadi pemicu naiknya biaya medis, seperti kemajuan dalam teknik operasi yang membutuhkan waktu lebih cepat dari sebelumnya, serta penggunaan robotic surgery sehingga lebih efektif.
Untuk menghadapi kenaikan biaya yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan, diperlukan perencanaan keuangan agar mampu meminimalisir risiko yang akan dihadapi dalam bidang kesehatan.
Perencana Keuangan, Metta Aggriani menjelaskan, hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan keuangan dalam bidang kesehatan, dengan cara menyiapkan anggaran kesehatan rutin, serta mengikuti program jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan.
"Menyiapkan anggaran rutin untuk kesehatan dan mengikuti program kesehatan atau asuransi kesehatan bisa dilakukan," jelas Metta.
Peran asuransi kesehatan menjadi penting untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan biaya medis, dalam keberlangsungan perlindungan kesehataan saat ini hingga masa mendatang.
Merdeka.com