AirAsia beli 100 pesawat anyar buatan Airbus
Pesawat jenis A321neo akan dioperasikan untuk melayani rute-rute terpopuler.
Maskapai penerbangan AirAsia Grup membeli 100 pesawat Airbus jenis A321neo. AirAsia bahkan telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan manufaktur pesawat Airbus, dan ini merupakan pemesanan perdana AirAsia untuk pesawat tipe tersebut.
"Kami mengucapkan selamat kepada Airbus yang telah memproduksi pesawat A321neo yang mutakhir, yang akan berperan penting dalam mendukung kebutuhan kami akan operasional penerbangan yang efisien," kata CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes dalam keterangannya yang ditulis Antara di Jakarta, Rabu (13/7).
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
Pesawat jenis A321neo akan dioperasikan untuk melayani rute-rute terpopuler maskapai itu, terutama pada bandar udara yang memiliki keterbatasan infrastruktur.
Menurut Tony, dengan slot yang sama, volume penumpang dapat ditingkatkan sehingga akan membawa manfaat yang langsung dirasakan oleh pihak bandara, seperti operasional yang lebih efisien, peningkatan pendapatan dari biaya pelayanan penumpang, serta menggairahkan transaksi retail.
"Guna meningkatkan kinerja ketepatan waktu, kami akan tetap menerapkan waktu transit serta proses menaikkan dan menurunkan penumpang dalam 25 menit," katanya.
AirAsia saat ini mengoperasikan hampir 1.000 penerbangan setiap hari ke lebih dari 120 tujuan di 24 negara.
Selain itu, tercatat peningkatan tingkat keterisian pesawat sebesar 85 persen pada kuartal pertama tahun 2016, atau meningkat delapan persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Hadirnya A321neo akan mendukung kami dalam memenuhi tuntutan persaingan sekaligus menurunkan biaya per kilometer kursi yang tersedia di seluruh Grup AirAsia, yang akan berujung pada hematnya tarif kursi yang kami tawarkan kepada pelanggan," jelasnya.
Dengan kapasitas hingga 240 kursi dalam pengaturan satu kelas tunggal, A321neo akan memungkinkan maskapai meningkatkan kapasitas sekaligus meraup manfaat dari biaya operasionalnya yang terhemat untuk pesawat dalam kategori lorong kabin tunggal.
CEO Airbus, Fabrice Bregier mengaku senang dengan tambahan pemesanan pesawat dari AirAsia, karena menjadi bukti tingginya kepercayaan terhadap produk dalam kategori pesawat berlorong kabin tunggal yang mereka miliki.
"Kami menantikan pesawat A321neo terbang dalam balutan warna AirAsia dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan secara terus-menerus sebagai salah satu maskapai berbiaya hemat terbaik di dunia," ujar Fabrice Bregier.
Berdasarkan data Airbus, pesawat dalam kelompok A320 merupakan produk yang terlaris untuk kategori pesawat berlorong kabin tunggal yang mencatat hampir 12.600 pemesanan sejak diluncurkan, dan lebih dari 7.100 pesawat telah dikirimkan ke berbagai operator A320 di seluruh dunia.
Sedangkan kelompok A320neo mengadopsi teknologi paling mutakhir seperti mesin generasi baru serta "wing tip Sharklet", yang menciptakan kombinasi yang dapat menghemat konsumsi bahan bakar hingga 15 persen pada awalnya, dan akan meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2020 seiring dengan inovasi pada kabin yang akan diterapkan ke depannya.
Baca juga:
Baru dari AirAsia, Layanan 'Bagasi Otomatis'
Bandara sempit, JK anggap wajar kasus salah antar penumpang
BRI gandeng AirAsia manfaatkan layanan perbankan payment channel
Pengemudi bus AirAsia salah turunkan penumpang tak punya SIM
Kemenhub terbitkan 13 rekomendasi investigasi Lior Air & AirAsia
Pekan depan, DPR panggil Kemenhub, Lion Air & AirAsia
Pengusaha: Kasus Lion Air dan AirAsia bukti arogansi para birokrat