Alasan BKN Tak Sediakan Tes Covid-19 di Lokasi Ujian CPNS 2021
Protokol kesehatan (prokes) ketat jadi salah satu syarat utama pelaksanaan SKD CPNS 2021 mulai 2 September mendatang. Nantinya, peserta wajib melakukan swab test RT PCR dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam, atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif/non-reaktif sebelum mengikuti ujian.
Protokol kesehatan (prokes) ketat jadi salah satu syarat utama pelaksanaan SKD CPNS 2021 mulai 2 September mendatang. Nantinya, peserta wajib melakukan swab test RT PCR dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam, atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif/non-reaktif sebelum mengikuti ujian.
Menanggapi kebijakan ini, banyak calon peserta yang mempertanyakan syarat tersebut secara virtual sembari mengeluhkan harga tes PCR dan rapid antigen yang dianggap masih tinggi. Banyak di antaranya yang kemudian mengusulkan untuk disediakan fasilitas tes pengecekan di titik lokasi (tilok) ujian SKD CPNS.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Mengapa pendaftaran CPNS diperpanjang? Keputusan perpanjangan waktu pendaftaran CPNS 2024 tertuang dalam Surat Kepala BKN 5419/B-KS.04.01/SD/K/2024 tentang Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024.Perpanjangan masa pendaftaran tidak lepas dari situs e-meterai yang tidak bisa diakses oleh para pelamar, yang berakibat kesulitan memenuhi persyaratan administrasi.
-
Apa saja doa yang bisa dibaca agar lulus tes CPNS? Berikut doa agar lulus tes CPNS dan artinya: Doa Lulus Tes CPNS dan Artinya سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ كُلِّ حَرْفٍ كُتِبَ أَوْ يُكْتَبُ أَبَدَ الآبِدِيْنَ وَدَهْرَ الدَّاهِرِيْنَSubhânallâh walhamdu lillâhi wa lâ ilâha illallâh wallâhu akbar ‘adada kulli harfin kutiba aw yuktabu abadal âbidîn wadahrad dâhirîn.Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan yang disembah selain Allah, Allah Tuhan Maha Besar sebilangan huruf dari huruf-huruf yang telah tertulis atau lagi akan tertulis selama-lamanya dan bertahun-tahun adanya.”
-
Bagaimana cara mendaftar CPNS 2023? Cara Daftar Seleksi CPNS 2023 bagi Peserta Baru 1. Buka situs https://daftar-sscasn.bkn.go.id/login2. Setelah itu, pilih “Daftar” di laman awal. Lalu isi formulir pendaftaran CPNS dan PPPK3. Verifikasi nomor telepon dan email aktif4. Verifikasi data dan upload dokumen CPNS dan PPPK5. Tunggu proses verifikasi6. Login ke akun SSCASN dengan NIK dan password setelah mendapatkan email verifikasi7. Lengkapi profil dan pilih instansi CPNS dan PPPK. Lalu pilih formasi dan klik daftar
Namun, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan usulan itu sulit terpenuhi. Deputi Bidang Sistem Informasi dan Kepegawaian BKN Suharmen menceritakan, sebetulnya dirinya sudah mendiskusikan wacana penyediaan tes PCR atau rapid antigen dalam rapat koordinasi pelaksanaan SKD CPNS 2021, Rabu (25/8) pagi.
"Sebetulnya kalau saya sendiri dari Panselnas sangat mendorong itu bisa dilakukan. Sehingga kalau peserta tadi misalnya dia tidak bisa mendapatkan hasil PCR atau antigen di tempat tes sebelumnya, maka dia bisa melakukan antigen di tempat itu," tuturnya dalam sesi teleconference, Rabu (25/8).
"Hanya saja tentu ini gambling-nya akan besar. Kenapa? Kalau yang bersangkutan kemudian dia mengikuti antigen dan hasilnya positif, maka tentu yang bersangkutan harus kembali," dia menegaskan.
Selanjutnya
Menurut dia, pengorbanan itu terkesan tidak setimpal jika peserta SKD CPNS harus pulang ke rumah karena positif Covid-19. Meskipun, Suharmen menambahkan, BKN juga sebenarnya telah menyediakan ruang khusus terpisah bagi peserta positif Covid-19 untuk tetap bisa ujian sesuai jadwal.
Tapi, dia menilai, peserta jelas tidak akan merasa nyaman jika harus tetap mengerjakan soal SKD CPNS sembari berjuang melawan virus corona di dalam diri. Terlebih tempat ujian terpisah itu harus berada di ruangan terbuka dan tidak memakai AC.
"Jadi mereka tinggal memilih, apakah mereka akan ujian dengan kondisi yang tidak nyaman seperti itu di ruangan yang tidak nyaman, karena memang persyaratan untuk orang yang positif Covid-19 ruangannya harus terbuka, dan sirkulasi udaranya harus bener-bener bebas," tuturnya.
"Pilihannya ada di mereka. Kalau mereka memaksa harus ya kami akan tempatkan di lokasi yang memang diperuntukkan bagi mereka yang positif Covid-19," tandas Suharmen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com