Alasan KAI naikkan harga tiket mulai 1 Januari 2015

Kenaikan tiket kereta harus dilakukan karena pemerintah tidak lagi memberikan subsidi.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) dipastikan akan menaikkan tarif atau harga tiket kereta api mulai 1 Januari 2015 mendatang. Kenaikan tarif harus dilakukan karena pemerintah tidak lagi memberikan subsidi atau dana PSO (Public Service Obligation) untuk PT KAI pada tahun depan.

Juru Bicara PT KAI Makmur Syaheran mengatakan kenaikan tarif tersebut bakal berlaku untuk kereta ekonomi jarak jauh dan jarak sedang.

"Memang tarif kereta jarak jauh dan menengah tahun ini mendapatkan subsidi. Untuk 2015 itu, tarif kereta ekonomi jarak jauh dan menengah yang tadi itu tidak dapat subsidi. Sehingga, harganya balik ke normal," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (03/12).

Dia mencontohkan, kereta ekonomi Progo jurusan Pasar Senen - Lempuyangan yang harga tiketnya hanya Rp 50.000 sebenarnya mendapat subsidi dari pemerintah. Jika tidak disubsidi lagi maka tarif kereta tersebut akan mencapai Rp 75 ribu hingga Rp 140 ribu.

"Dari contoh ini sebenarnya itu harga normalnya segitu. Karena dapat subsidi, ya tapi harga normal memang segitu. Tarifnya bukan naik tapi balik ke normal. Yang dicabut PSO-nya. Dengan tarif itu, penumpang bayar Rp 50.000 dan sisanya dibayar pemerintah. KAI tetap mendapatkan harga normal," kata dia.

Selain kereta jarak jauh dan pendek, KAI juga menaikkan tarif kereta perkotaan sebesar Rp 3.000 dan tarif kereta api diesel juga naik sebesar Rp 2.000. Namun demikian, kereta api ekonomi di bagian Sumatera tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Ini mulai 1 januari 2015. Berarti dari sisi penumpang memang naik tetapi dari kita tetap normal cuma PSO-nya dicabut," tutupnya.