Aliran modal asing tak kenal siapa presiden Indonesia
Investor asing lebih mempertimbangkan faktor keamanan ketimbang sosok pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Siapapun presiden Indonesia mendatang, aliran dana asing dinilai bakal tetap membanjiri pasar modal Tanah Air. Investor asing lebih mempertimbangkan faktor keamanan ketimbang sosok pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Direktur Penilaian PT Indonesia Bond Pricing Agency Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa investor asing bersiap masuk ke Indonesia dengan membawa modal sekitar Rp 104 triliun sepanjang Januari-Juni 2014.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
"Artinya dolar masuk ke kita besar sekali, mereka tidak berpikir siapa presidennya, tapi melihat keamanan," katanya saat pelatihan tentang kurva imbal hasil obligasi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/7).
Penguatan rupiah juga pertanda modal asing mengalir masuk ke Indonesia. Beberapa hari menjelang pemilihan presiden, kurs rupiah menguat sekitar Rp 11.500 per USD dari sebelum yang menyentuh Rp 12 ribu per USD.
"Rupiah setelah tanggal 9 Juli malah menguat. Artinya, dolar masuk ke kita akhirnya rupiah menguat di angka 11.600, artinya investor ini masuk dan tidak lari," ujar Wahyu.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat mencapai level tertinggi pasca-pilpres. Meskipun keesokan harinya kembali turun lantaran diserang aksi ambil untung oleh investor.
"Investor melihat tidak terjadi kekacauan menjadi plus buat Indonesia,"katanya.
(mdk/yud)