Analis: Formasi kabinet Jokowi jelek, IHSG bisa terjun ke 4.000
Diprediksi ekonomi akan tumbuh 5,2 persen dengan mengandalkan peran konsumsi.
Dua pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat rekor terbaru dengan menembus level 5.554. Meski masih berada di atas level 5.000, IHSG justru berpotensi ambruk dan jatuh ke level terendah di 4.000 jika kondisi politik tak ikut memberi dukungan.
Faktor yang berpotensi membuat IHSG anjlok bisa datang dari formasi kabinet yang bakal dikomandoi oleh presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
"Formasi kabinet kalau enggak bagus, tapering lebih cepat dari ekspektasi. Dampak ke market, pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 5 persen. Kalau indeks, kalau kabinet tidak bagus, koalisi juga susah, saya lihat market akan jatuh ke 4.000," kata Kepala riset Citibank, Ferry Wong di sela-sela investor summit and capital market 2014 di Jakarta, Kamis (18/9).
Bicara lebih banyak soal prediksi ekonomi nasional, Ferry menuturkan, defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan masih akan tetap menjadi topik utama karena pemerintah terlambat mengambil langkah menaikkan harga BBM.
Pertumbuhan ekonomi nasional akan sepenuhnya dipengaruhi ketersediaan infrastruktur berkualitas. Dengan tersedianya infrastruktur, investor akan semakin tertarik dan bisa diarahkan masuk ke sektor bernilai tambah bagi ekonomi.
Diprediksi ekonomi akan tumbuh 5,2 persen dengan mengandalkan peran konsumsi sebesar 57 persen terhadap GDP.
"Jadi akan impact. Tapi konsumsi pemerintah akan lebih besar. Jadi ke 5,2 persen, kalau kenaikan BBM akan lebih baik," kata dia.
(mdk/noe)