Anies Baswedan Bicara Soal Program Kartu Prakerja, Bakal Dilanjutkan?
Anies Baswedan mengedepankan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Anies Baswedan mengedepankan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Anies Baswedan Bicara Soal Program Kartu Prakerja, Bakal Dilanjutkan?
Anies Baswedan Bicara Soal Program Kartu Prakerja, Bakal Dilanjutkan?
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan buka suara terkait nasib Program Kartu Prakerja, sebuah andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia memberikan sinyal kalau program itu masih akan dilanjutkan.
Namun, Anies menegaskan, kelanjutan program tidak bergantung pada siapa pemimpinnya. Tapi, program yang bisa memberikan manfaat ke masyarakat.
- Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 62, Lengkap Beserta Syaratnya
- Anies Bicara Nasib Proyek di Rempang dan IKN, Dorong Program Nasional Ditentukan Lewat Teknokrasi Bukan Tangan Bisnis
- PAN Gencarkan Pansar Murah untuk Ringankan Beban Masyarakat
- BPJS Ketenagakerjaan Serbu 128 Kelurahan Di Jakarta, Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas
"Gini, gini, kami punya prinsip bukan dilanjutkan apa tidak, no, menurut kami sudah cukup kita ini ganti, gonta-ganti, gonta-ganti, kita yang berada di pemerintahan tau persis kok bahwa rakyat itu gak peduli mau siapa yang jadi walikota, gubernur yang penting adalah mereka dapatkan manfaat," ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Merdeka.com
Anies menerangkan, ketika program Kartu Prakerja itu masih bermanfaat, maka ada peluang untuk dilanjutkan ke depannya.
Menurutnya, hal itu jadi tugas negara untuk memberikan program yang menyentuh langsung masyarakat.
"Jadi, prinsipnya adalah semua hal yang baik yang dirasakan bermanfaat, yang dirasakan masyarakat luas sebagai program yang membantu ya tentu akan berkelanjutan karena itulah memang tugas dari negara," kata dia.
"Negara memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan rakyat terpenuhi dengan baik, termasuk program-program itu semua," imbuhnya.
Anies mengatakan ada 4 aspek yang jadi perhatian untuk menentukan satu program itu berlanjut atau tidak. Pertama, aspek apa yang perlu ditingkatkan. Kedua, apa yang perlu dikoreksi.
Ketiga, apa yang perlu dihentikan. Keempat, apa hal baru yang bisa dilakukan.
"Tapi ada juga hal yang kurang dirasakan kurang bermanfaat, tidak bermanfaat, ya itu unsur yang mungkin harus dihentikan. Lalu, ada hal yang hari ini dirasa kurang, belum ada, tapi dibuatlah hal baru," tuturnya.
Namun, dia mengungkap, masih banyak pihak yang hanya mengambil poin ketiga dan ke empat.
Yakni, hanya pada aspek apa yang perlu dihilangkan, dan apa yang perlu dibuat baru.
"Kebanyakan dari kita, ketika bicara change itu dipikirnya nomor 3 dan nomor 4 aja, nah itu menurut saya bahaya. Jangan, kita nanti ngerasain, saya dulu tugas di Jakarta, habis itu negitu selesai tugas ada perubahan, gapapa, memang otoritasnya orangnya beda," ungkap Anies."Jadi ada empat. Yang diteruskan atau ditingkatkan, yang dikoreksi, yang tidak dilanjutkan, dan yang hal baru yang harus dikerjakan. Jadi semua hal baik akan diteruskan," tegasnya.