Antam Cetak Sejarah Penjualan Emas di 2018, Laba Tumbuh 541 Persen Jadi Rp 874 M
Penjualan bersih ANTAM di 2018 tercatat sebesar Rp 25,24 triliun, naik 99 persen dibandingkan penjualan bersih 2017 sebesar Rp 12,65 triliun. EBITDA 2018 tercatat sebesar Rp 3,33 triliun tumbuh 51 persen dibandingkan dengan capaian EBITDA 2017 sebesar Rp 2,21 triliun.
PT ANTAM Tbk mencatatkan laba bersih sepanjang 2018 mencapai Rp 874,42 miliar. Angka ini tumbuh 541 persen dibandingkan dengan capaian laba bersih 2017 sebesar Rp 136,50 miliar.
"Pertumbuhan laba bersih yang positif terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM," kata Direktur Keuangan ANTAM Dimas Wikan Pramudhito di Hotel Intercontinental, Jakarta, Senin (11/3).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang menyebabkan harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
Penjualan bersih ANTAM di 2018 tercatat sebesar Rp 25,24 triliun, naik 99 persen dibandingkan penjualan bersih 2017 sebesar Rp 12,65 triliun. Kinerja keuangan ANTAM yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) 2018 tercatat sebesar Rp 3,33 triliun tumbuh 51 persen dibandingkan dengan capaian EBITDA 2017 sebesar Rp 2,21 triliun.
Dimas menjelaskan pertumbuhan kinerja keuangan ANTAM sepanjang 2018 yang solid didukung kenaikan kinerja produksi dan penjualan. Pada tahun 2018, ANTAM mencatatkan capaian produksi dan penjualan feronikel dan penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Sepanjang 2018, nilai penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp 25,24 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perusahaan, berkontribusi sebesar Rp 16,69 triliun atau 66 persen dari total penjualan bersih sepanjang 2018.
Pada 2018, ANTAM mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 14 persen dari capaian full years 2017 sebesar 21.762 TNi dan penjualan feronikel mencapai 24.135 TNi, tumbuh sebesar 10 persen dibandingkan 2017 sebesar 21.878 TNi.
Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun. Penjualan feronikel pada 2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp 4,66 triliun atau 18 perse dari total penjualan bersih 2018.
Untuk komoditas emas, ANTAM mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan. Pada 2018, volume penjualan emas mencapai 27.894 Kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan capaian 2017 sebesar 13.202 Kg (424.454 t.oz) seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk Logam Mulia ANTAM. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas di 2018 tercatat sebesar Rp 16,69 triliun.
Capaian penjualan bersih tersebut naik 126 persen dibandingkan penjualan bersih emas 2017 yang tercatat sebesar Rp 7,37 triliun. ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.957 Kg (62.919 t.oz) pada 2018.
Untuk komoditas bijih nikel, tercatat volume produksi 2018 sebesar 9,31 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 67 persen dibandingkan volume produksi 2017 sebesar 5,57 juta wmt. ANTAM memproduksi bijih nikel untuk kebutuhan bahan baku pabrik feronikel Perusahaan, serta untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Pada 2018, volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 6,33 juta wmt, atau naik sigifikan 116 persen dibandingkan volume penjualan 2017 sebesar 2,93 juta wmt. ANTAM mencatatkan pendapatan penjualan dari bijih nikel di 2018 sebesar Rp 2,93 triliun atau tumbuh sebesar 114 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada periode 2017 sebesar Rp 1,36 triliun.
Pada 2018, komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja operasional ANTAM. Capaian produksi bijih bauksit pada 2018 mencapai 1,10 juta wmt, naik sebesar 70 persen dibandingkan capaian FY17 sebesar 648.000 wmt.
Sepanjang 2018, volume penjualan bijih bauksit mencapai 920.000 wmt, naik 10 persen dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit 2017. Pada 2018, ANTAM mencatatkan pendapatan dari bijih bauksit sebesar Rp 482 miliar naik 21 persen dibandingkan nilai penjualan bijih bauksit pada 2017 sebesar Rp 398 miliar.
Alhasil laba kotor ANTAM di 2018 naik tajam sebesar 111 persen menjadi Rp 3,47 triliun dibandingkan 2017 seiring dengan kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan ANTAM di 2018 sebesar Rp 21,76 triliun. Dengan adanya peningkatan laba kotor, maka ANTAM dapat mencatat laba usaha sebesar Rp 1,85 triliun atau naik 208 persen dibandingkan laba usaha 2017 sebesar Rp 600 miliar.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 3.500 Jadi Rp 663.500 per Gram
Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Jadi Rp 655.500 per Gram
Turun Rp 500, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 656.000 per Gram
Turun Rp 3.500, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 656.500 per Gram
Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 jadi Rp 664.000 per Gram
Harga Emas Antam Terus Turun Hingga Rp 5.000 per Gram
Antam Targetkan Jual 32.036 Kg Emas di 2019