Apindo: Butuh Lebih dari 3 Juta Lapangan Kerja untuk Kembalikan Ekonomi
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, butuh lebih dari tiga juta lapangan kerja untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke level pra-Covid-19. Sehingga dapat menstimulus tingkat daya beli konsumsi rumah tangga dari pasar domestik.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, butuh lebih dari tiga juta lapangan kerja untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke level pra-Covid-19. Sehingga dapat menstimulus tingkat daya beli konsumsi rumah tangga dari pasar domestik.
"Apabila kinerja ekonomi Indonesia ingin dikembalikan sebelum pra-Covid-19. Indonesia minimal harus menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja untuk mengembalikan daya beli masyarakat ke level sebelum pandemi," tuturnya dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Mengapa kerja sama ekonomi Indonesia dan Kanada dipercepat? Lebih penting lagi, bagi Indonesia, kerja sama ekonomi tersebut dipercepat dengan landasan aturan dan arahan Presiden.
-
Kenapa Nicke Widyawati dinilai menginspirasi dalam membangun Kemandirian Ekonomi Nasional? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit “Bring The Barrel Home” atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Shinta mengatakan, lesunya ekonomi nasional di masa kedaruratan kesehatan ini lebih disebakan oleh turunnya permintaan konsumsi rumah tangga. Salah satunya, akibat turunnya daya beli setelah banyak tenaga kerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Padahal, konsumsi domestik ini driver ekonomi nasional supaya bisa pulih ke level sebelum pandemi," imbuh dia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta saat ini pemerintah untuk segera menyediakan lapangan kerja guna menstimulus tingkat daya beli masyarakat. Alhasil diyakini dapat memutus tren negatif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berlangsung selama dua kuartal berturut-turut pada tahun ini.
"Memang untuk menyerap pekerja sangat berat. Tapi ini agar ekonomi nasional supaya bisa pulih ke level sebelum pra-Covid-19," tegasnya.
29,12 Juta Penduduk Terdampak Pandemi
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan pada perekonomian dan ketenagakerjaan. Di mana, ada 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19.
Rinciannya, pengangguran karena pandemi Covid-19 sebesar 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena pandemi Covid-19 sebesar 0,76 juta orang. Lalu, tidak bekerja karena pandemi Covid-19 sebesar 1,77 juta orang, dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang.
"Pandemi yang terjadi selama ini menyebabkan kenaikan jumlah penganggur menjadi 9,7 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen di Indonesia," kata Menaker Ida saat menjadi keynote speaker pada Peluncuran Hasil Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Perluasan Kesempatan Kerja dan Implikasinya, Selasa (24/11).
(mdk/azz)