Apindo Yakin Rupiah Bisa Capai Rp 13.800 per USD di 2019
"Karena kita melihat bahwa tren harga minyak dunia kemungkinan akan turun. Kemudian di Indoensia sendiri kita optimis bisa konversi mata uang yang selama ini bergantung ke USD bisa kita konversi ke mata uang mitra dagang kita salah satunya China," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menyakini nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat atau USD pada tahun depan akan berada di bawah Rp 14.000 per USD. Asumsi ini pun mempertimbangkan dengan melihat berbagai peluang yang ada.
"Jadi kami meyakini kira-kira (Rupiah) di Rp 13.800-an per USD. Karena kita melihat bahwa tren harga minyak dunia kemungkinan akan turun. Kemudian di Indonesia sendiri kita optimis bisa konversi mata uang yang selama ini bergantung ke USD bisa kita konversi ke mata uang mitra dagang kita salah satunya China," kata Hariyadi di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/12).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa itu seni rupa? Seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan melalui media rupa (visual) yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan melalui rabaan.
Dia menilai, selama ini para pelaku usaha umumnya bergantung pada mata uang Dolar, padahal mitra dagang Indonesia lebih besar mengarah ke China. Di mana total perdagangan Indonesia sekitar USD 60 miliar, dengan komposisi impornya USD 35 miliar dan ekspornya USD 26 miliar.
"Jadi kita meyakini bahwa kalau kita bisa konversi sampai dengan misalnya antara 20 miliar saja dari perdagangan dengan China ini akan membuat efek yang sangat positif dan kita berharap upaya ini juga nantinya bisa di sambut dengan baik oleh mitra-mitra perdagangan kita lainnya apakah dengan Jepang Korsel dan sebagainya," jelasnya.
Hariyadi menambahkan, apabila nantinya mata uang Garuda dapat menyentuh di bawah Rp 14.000 pada tahun depan, pihaknya juga menginginkan dukungan dari bank sentral. "Kita juga berharap dari sektor keuangan akan merespons dengan penurunan suku bunga jadi BI (Bank Indonesia) kita harapkan responsnya juga akan bagus," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Soegiharto Santoso mengatakan untuk menyiasati penguatan mata uang negeri Paman Sam tersebut, pengusaha sebaiknya tidak bergantung pada Dolar. Transaksi pembelian bisa disiasati dengan mengonversikan mata uang asal negara importir tersebut.
"Tapi tadi kan kita mencermatinya belanjanya dengan mata uang negaranya, misalkan ke China gunakan mata uang China dan ke Taiwan begitu juga. Itu akan kita coba jalanin," pungkasnya
Seperti diketahui, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (5/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.363 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan minggu lalu di Rp 14.291 per USD.
Baca juga:
Hari Ini, Rupiah Bergerak Melemah ke Level Rp 14.424 per USD
Sempat Melemah, Rupiah Kembali Menguat di Level Rp 14.282 per USD
Presiden Jokowi Sebut Inflasi Akhir 2018 Capai 3,2 Persen
Alasan Presiden Jokowi Yakin Rupiah Akan Lanjutkan Penguatan
Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp 14.239 per USD