Aplikasi Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Direncanakan Bebas Kuota Internet
Cantas, aplikasi sistem transaksi nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di tol, direncanakan akan bebas kuota internet. MLFF direncanakan akan mulai diterapkan akhir tahun ini.
Cantas, aplikasi sistem transaksi nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di tol, direncanakan akan bebas kuota internet. MLFF direncanakan akan mulai diterapkan akhir tahun ini.
"Terkait pemakaian data ini juga kita dalam proses awal untuk melakukan kerjasama dengan operator telekomunikasi di Indonesia, karena nanti kita menjadikan aplikasi Cantas itu adalah aplikasi yang boleh dikatakan bebas kuota. Tetapi nantinya model bisnisnya seperti apa dengan operator itu yang sedang kita pikirkan," ujar perwakilan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Emil Iskandar, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (21/5).
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Apa itu Toek? Makanan ini sejenis ulat kayu yang berasal dari Kayu Tumung, Kayu Bak-Bak, dan Kayu Etet.
-
Apa yang menjadi keunggulan teknologi PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Siapa yang melakukan pelanggaran di tol? Branch Manager Ruas Tol Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Syamsu Rijal mengakui telah terjadi pelanggaran kendaraan memutar balik di bawah jembatan interchange KM 82 Tol Indraprabu.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Bagaimana pengelola tol merespon kejadian tersebut? Pascakejadian tersebut, pengelola tol terus meningkatkan patroli di setiap ruas terkhusus di sekitar interchange Prabumulih agar tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan.
Emil lebih lanjut menjelaskan, pembuatan aplikasi ini bertujuan juga untuk membebaskan pelanggan dari pembelian Electronic On-Board Unit (e-OBU). RITS mencoba bagaimana dengan penerapan aplikasi dan solusi MLFF tersebut, beban itu tidak sampai ke masyarakat dalam bentuk biaya tambahan.
"Maka dari itu kami buatkan solusi yang dinamakan e-OBU dengan cara hanya mengunduh aplikasi, dan dalam aplikasi tersebut sudah ada built-in OBU-nya sehingga pengguna tol tidak perlu lagi membeli OBU dalam bentuk fisik," katanya.
Selain itu Emil juga menekankan bahwa, pihaknya dalam hal ini bekerjasama dengan Bank Indonesia karena berkaitan dengan sistem pembayaran. "Pembayaran yang nanti terdapat dalam aplikasi kami ini sudah boleh dikatakan comply dengan apa yang menjadi persyaratan atau requirement Bank Indonesia dalam melaksanakan sistem pembayaran di Indonesia," katanya.
Berkaitan dengan non-exclusivity bahwa PT RITS juga tidak mengunci ke dalam satu skema ataupun satu instrumen pembayaran. "Tetapi kita juga membuka seluas-luasnya kepada seluruh instrumen pembayaran di Indonesia untuk bergabung atau terintegrasi dengan aplikasi Cantas. Namun dengan persyaratan atau eligibilitas yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen pembayaran yang nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Cantas," ujar Emil.
Menurut dia, hal ini dikarenakan menyangkut sistem transaksi yang boleh dikatakan juga menunjang kelangsungan hidup rekan-rekan Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT.
"Jadi memang yang harus kita pastikan adalah pendapatan mereka (BUJT) tidak terganggu dengan penerapan teknologi ini," kata Emil.
Transaksi Tanpa Sentuh Berlaku Penuh di 2024
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menerapkan secara penuh sistem transaksi nontunai nirsentuh atau layanan menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) pada 2024.
"Kalau dari sisi perjanjian, implementasi secara penuh akan dilaksanakan pada 2024," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit.
Menurut Danang, proses ini tentunya ada transisi seperti pengurangan gerbang tol dan sebagainya yang akan dilakukan secara bertahap.
Penerapan teknologi nontunai nirsentuh ini bukan sesuatu yang langsung berubah, karena BPJT juga akan melihat kesiapan teknologinya, kesiapan dan respons dari konsumen, dan kesiapan penegakan hukumnya.
"Jadi semua akan kita lakukan secara bertahap dengan kemampuan kita untuk beradaptasi dengan teknologi baru ini," kata Danang.
BPJT sendiri saat ini berencana akan melakukan uji coba sistem transaksi tersebut pada tahun ini yang akan dilaksanakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol.
"Secara timeline kita mengharapkan akan memulai proses uji coba MLFF pada tahun ini. Harapan kita kalau tidak ada kendala teknis, sesuai kesepakatan akan dilakukan upaya implementasi secara bertahap yang tergantung pada hasil uji coba yang akan dilaksanakan oleh RITS sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol," kata Danang.
Uji Coba Disarankan Tak Sasar Kendaraan Pribadi
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ menyarankan agar uji coba transaksi nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol tidak diterapkan kepada kendaraan pribadi terlebih dahulu.
"Terkait dengan uji coba, kita mungkin akan mengujicobakan untuk kendaraan-kendaraan tertentu, misalnya diterapkan pada bus dulu, kita akan melihat perilaku pengguna seperti apa dengan teknologi baru tersebut," ujar Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Irfansyah.
Sigit mengatakan bahwa uji coba penerapan sistem MLFF di tol terhadap golongan kendaraan non-pribadi terlebih dahulu, dikarenakan jumlah populasi kendaraan pribadi yang sangat banyak.
"Mungkin yang lebih mudah adalah dengan (golongan kendaraan) yang jumlah populasinya lebih kecil, agar kita bisa melakukan evaluasi secara bertahap," katanya.
Sigit juga menyarankan agar kemungkinan munculnya risiko non-buying customer atau konsumen yang tidak membayar akibat tidak adanya gerbang tol, dapat dipikirkan dan diantisipasi bersama-sama oleh semua pemangku kepentingan.
"Kalau saya melihat pengalaman di beberapa tempat, penerapan MLFF dengan skema yang berbeda seperti dengan menggunakan portal atau gentry sehingga risiko pengguna tol tidak membayar bisa dicegah. Sekarang teknologi MLFF yang dikembangkan di jalan tol Indonesia adalah tanpa pintu gerbang atau gentry tol," katanya.
"Dengan demikian harus ada trust atau kepercayaan dari para pengguna jalan tol," tambah Sigit.
(mdk/bim)