Aprindo Soal Gerai Giant Tutup: Ritel Modern Berada di Titik Terendah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan penutupan seluruh gerai Giant milik PT Hero Supermarket Tbk ini menandakan bahwa kondisi ritel modern kini berada di titik terendah.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan penutupan seluruh gerai Giant milik PT Hero Supermarket Tbk ini menandakan bahwa kondisi ritel modern kini berada di titik terendah.
"Aprindo menyatakan prihatin dan berduka terhadap anggota Aprindo yang harus menutup gerainya karena kondisi terdampak pandemi covid-19. Hal ini menandakan bahwa kondisi ritel modern berada pada titik nadir," kata Roy kepada Liputan6.com, Selasa (25/5).
-
Di mana letak Pasar Grosir Setono? Pasar Grosir Setono merupakan sentra jual beli batik di Kota Pekalongan.
-
Kapan Pasar Grosir Setono didirikan? Dilansir dari Pekalongankota.go.id, Pasar Batik Setono didirikan pada 15 Desember 1941.
-
Kenapa Pasar Grosir Setono dibangun? Pada awalnya pasar itu dibangun untuk menampung pengusaha kecil dan menengah untuk memasarkan produksi batik di Kota Pekalongan karena sebelumnya produksi batik Pekalongan banyak dijual di luar kota.
-
Di mana Pasar Grosir Ngronggo terletak? Terakhir, Zanariah mengingatkan karena posisi pasar baru ini di tepi jalan besar besar, maka pastikan akses ke pasar bagian selatan juga diperhatikan.
-
Di mana supermarket ini menerapkan sistem pelacak GPS untuk daging? Saat ini, jaringan rantai makanan di Australia sedang menguji coba selama 13 minggu, dengan durasi tiga minggu untuk setiap tahap uji coba, dan jika efektif dalam menangani kasus pencurian daging, mereka berencana untuk mengimplementasikannya di seluruh Australia.
-
Siapa yang menjuluki atap rumahnya dengan sebutan "kebunku supermarketku"? Banyaknya sayur dan buah yang ia tanam membuat Nunuk menjuluki atap rumahnya dengan istilah “kebunku supermarketku”
Menurutnya, penutupan bisa terjadi lantaran peritel modern tetap harus beroperasi di tengah pandemi covid-19 yang belum usai, namun produktivitasnya rendah. Padahal peritel modern sudah sedemikian berupaya menggunakan dana cadangan, tapi tetap saja dana cadangan itu tidak mampu menahan operasional.
"Dengan kata lain cost sudah lebih besra daripada pendapatan, kita juga sudah menggunakan dana-dana cadangan. Sehingga ketidakmampuan kami untuk meneruskan dana cadangan dan biaya yang lebih besar terus berjalan tetapi pendapatan belum signifikan. Penutupan adalah titik terendah dari para anggota Aprindo," ungkapnya.
Selain itu, penutupan ini menandakan sikap peritel modern yang hingga kini belum mendapatkan insentif dari Pemerintah. Sehingga dana cadangan peritel modern habis ditambah produktivitas yang rendah menyebabkan gerai harus tutup.
"Ini suatu bukti, insentif itu belum dikeluarkan oleh Pemerintah belum menyentuh ritel modern," imbuhnya.
Di samping itu, alasan Hero Supermarket menutup seluruh gerai Giant lantaran mereka melihat produktivitas Giant sudah sangat rendah. Selain itu, sebagian gerai Giant ada yang dikonversikan menjadi Hero Supermarket. "Selain Hero Supermarket, mereka juga punya IKEA dan mereka fokus mengembangkan itu hingga beberapa kali lipat," ujarnya.
Terkait pengurangan pegawainya, Hero tetap menunaikan kewajiban dan memenuhi hak pegawainya. Dengan tetap memberikan uang pesangon sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.
Penyebab
Roy menyebut beberapa hal yang menyebabkan gerai ritel modern tutup di masa pandemi covid-19, salah satunya disebabkan tingkat konsumsi di daerah tersebut rendah. Menurutnya, selain adanya pembatasan aktivitas, penutupan gerai ritel modern juga disebabkan tergerusnya konsumsi masyarakat di wilayah gerai itu tutup. Karena konsumen yang biasa berbelanja akhirnya menunda belanja.
"Ataupun konsumen mengalihkan belanja yang sifatnya mungkin pembeliannya tidak sebanyak hypermarket itu buka. Karena hypermarket itu suatu ritel modern yang sangat lengkap," ujarnya.
Lebih lanjut Roy mengatakan dampak dari penutupan gerai ritel modern bisa menghilangkan pendapatan negara sebab pengurangan gerai. Selain itu, retribusi pendapatan daerah juga akan hilang.
"Lantaran yang namanya pajak reklame itu sudah tidak mungkin ada lagi, pajak air dan tanah, dan lain sebagainya karena tutup," Kata Roy.
Selain itu yang paling prihatin adalah meningkatnya potensi kehilangan daya beli di wilayah tersebut dari pekerja yang di PHK. Otomatis orang yang terkena PHK akan kehilangan daya belinya, sehingga mereka akan mencari pekerjaan baru dan setelah itu mereka akan menekan belanja.
"Terkahir adalah peritel akan kehilangan investasinya, artinya belum sempat ditolong mau tidak mau maka menimbulkan kerugian bagi korporasi. Kerugian korporasi itu bisa berdampak kepada menghilangkan investasi, padahal investasi sedang dibutuhkan," ujarnya.
Demikian Roy menyinggung kembali, sampai hari ini sektor perdagangan ritel belum menjadi prioritas Pemerintah. Dalam APBN 2021, tujuh sektor yang diprioritaskan adalah kesehatan, pariwisata, ketahanan pangan, telekomunikasi, dan lainnya. Tapi Pemerintah belum mencantumkan perdagangan ritel sebagai prioritas.
"Kami berharap urgensi Pemerintah untuk segera menggelontorkan insentif bagi ritel yang sudah dikumandangkan tapi belum dikonkretkan, sehingga menjaga keutuhan operasional ritel modern agar tidak terjadi penutupan gerai berikutnya," jelasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com