Astra catat laba bersih semester I Rp 7,1 triliun, turun 12 persen
Astra juga mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 5 persen ke Rp 88,2 triliun.
PT Astra Internasional mencatat laba bersih semester I 2016 sebesar Rp 7,116 triliun. Angka ini turun 12 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 8,052 triliun.
Presiden Direktur Astra Internasional, Prijono Sugiarto, mengungkapkan laba ini disumbang dari pendapatan bersih perusahaan sepanjang semester I 2016 sebesar Rp 88,2 triliun. Kinerja pendapatan bersih ini turun 5 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 92,5 triliun.
"Tantangan pada semester pertama tahun ini yang berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat, penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Permata Bank masih akan dirasakan hingga akhir tahun. Kendati demikian, kami berharap kinerja dari bisnis pembiayaan konsumen dan otomotif masih solid," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/7).
Sementara, laba bersih semester I 2016 yang diatribusikan pada PT Astra Internasional antara lain berasal dari:
1. Otomotif sebesar Rp 3,864 triliun atau naik 13 persen dari periode sama 2015 Rp 3,422 triliun
2. Jasa keuangan sebesar Rp 1,253 triliun atau turun 40 persen dari Rp 2,085 triliun
3. Alat berat dan pertambangan sebesar Rp 1,121 triliun atau turun 45 persen dari Rp 2,048 triliun
4. Agribisnis sebesar Rp 631 miliar atau naik 78 persen dari Rp 354 miliar
5. Infrastruktur, logistik dan lainnya Rp 174 miliar atau naik 156 persen dari Rp 68 miliar
6. Teknologi informasi Rp 73 miliar atau turun 3 persen dari Rp 75 miliar.
"Laba bersih Grup Astra selama semester pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru," tuturnya.
Prijono menambahkan nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 2.575 pada 30 Juni 2016, meningkat 2 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015. Nilai kas bersih, di luar grup jasa keuangan, mencapai Rp 2 triliun pada 30 Juni 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 1 triliun.
"Anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 44,2 triliun, dibandingkan dengan Rp 44,6 triliun pada akhir tahun 2015," jelasnya.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi Astra dan IPB melalui Kedaireka? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
-
Bagaimana TransAstra menangkap sampah luar angkasa? Penggunaan tas pengangkut sampah ruang angkasa ini juga selain digunakan untuk mengangkut puing, juga digunakan untuk menangkap asteroid dan batuan luar angkasa lainnya.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
Baca juga:
Penurunan penjualan motor dan mobil di Indonesia belum akan membaik
TRAC-Astra Rent a Car fokus garap segmen ritel tahun ini
Kini layanan TRAC-Astra Rent a Car hadir di Saphire Lounge Bandara
Astra tak niat tambah porsi saham di Bank Permata
Astra prediksi penjualan kendaraan bermotor tahun depan masih memble
Penjualan mobil turun, laba Astra anjlok 17 persen jadi Rp 11 T
Astra optimis ambil 50 persen pasar mobil Tanah Air