Aturan Papan Akselerasi Untuk Startup Ditargetkan Rampung Akhir Tahun
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan aturan mengenai papan akselerasi bisa rampung di akhir tahun 2018. Hal ini untuk mendorong perusahaan bervaluasi kecil hingga menengah seperti start up dan UMKM akan lebih mudah merealisasikan IPO ataupun menggalang dana dari pasar modal.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan aturan mengenai papan akselerasi bisa rampung di akhir tahun 2018. Hal ini untuk mendorong perusahaan bervaluasi kecil hingga menengah seperti start up dan UMKM akan lebih mudah merealisasikan IPO ataupun menggalang dana dari pasar modal.
"Mudah-mudahan aturan tentang papan akselerasi selesai di akhir tahun ini. Kita mengakomodasi peraturan yang dari OJK. Jadi nanti kita tunggu persetujuan dari OJK," ucap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (16/11).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Nyoman melanjutkan, hubungan terkait IDX Inkubator dengan papan akselerasi ialah perusahaan start up atau UMKM sebelum melantai di pasar modal akan dibina terlebih dahulu. "Hubungannya dengan inkubator itu nanti kita grooming dari inkubator, dari papan akselerasi sebelum masuk ke papan pengembangan dan papan utama," ujarnya.
Saat ini, baru ada sekitar 54 perusahaan yang ada di IDX Incubator. Perusahaan tersebut akan dipersiapkan secara matang untuk menjadi perusahaan terbuka. "Dan yang paling penting adalah bagaimana mereka menyiapkan diri untuk menjadi perusahaan yang tercatat. Karena itu kan memerlukan capability dan management yang baik," ungkap dia.
Dia menekankan, ada banyak aspek yang perlu bursa pertimbangkan guna menyiapkan perusahaan siap untuk go public (perusahaan terbuka). "Inkubator untuk masuk ke papan akselerasi tergantung dari kesiapan perusahaan. Secara umum kesiapan mereka, 3-6 bulan bergantung dari kompleksitas dokumen. Dan komitmen dari perusahaan sendiri," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cara BEI Pastikan Target 65 Perusahaan IPO Tercapai Tahun Ini
Perdagangan IHSG Hari Ini Ditutup Parkir di Zona Hijau
7 Saham Emiten RI Keluar dari MSCI, Ini Kata Bos BEI
TICMI Wisuda 2.940 Profesional Pasar Modal Bersertifikasi
Reli Surabaya dan BEI Kolaborasi Beri Edukasi Investasi Saham ke Masyarakat