Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
- Dampak Konsumsi Ayam Tepung Seperti Ayam Krispi dan Fried Chicken Setiap Hari, Buat Cepat Gendut dan Sembelit
- Bukan Telur, Ternyata Ini Cara Bikin Ayam Kripsi yang Kriuknya Tahan Lama
- Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
- Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,52 secara bulanan atau secara month to month (mtm).
Angka inflasi Maret ini lebih tinggi dibandingkan Februari 2024 sebesar 0,37 persen.
Secara tahunan atau year on year (yoy), inflasi pada Maret 2024 mencapai 3,05 persen.
Secara tahun kalender atau year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,93 persen di bulan Maret 2024.
"Pada bulan Maret 2024 terjadi peningkatan indeks harga konsumen (ihk) dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. Tingkat inflasi bulanan Maret 2024 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu,"
kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4).
Amalia menyebut, inflasi pada Maret 2024 disumbang kelompok pengeluaran yang berasal dari makanan minuman dan tembakau dengan laju inflasi sebesar 1,42 persen.
Adapun sumbangan terhadap andil inflasi sebesar 0,41 persen.
Untuk komoditas penyumbang utama inflasi Maret 2024 berasal dari telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen.
Kemudian, daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, beras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen serta bawang putih dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi pada Maret 2024. Diantaranya adalah cabai merah dan tomat yang memberikan andil deflasi masing-masing sebesar minus 0,02 persen.
Berdasarkan sebaran wilayahnya, inflasi secara terjadi pada sebanyak 34 dari 38 provinsi di Indonesia. Sedangkan 4 provinsi lainnya mengalami deflasi.
BPS mencatat, inflasi tertinggi sebesar 1,07 persen terjadi di provinsi Sulawesi Utara. Sementara itu, deflasi terdalam terjadi di provinsi Maluku sebesar 0,46 persen.