Ayam potong langka di Pekanbaru, sejumlah pedagang terpaksa tutup toko
Linda mengaku terpaksa rela menambah biaya modal pembelian untuk ongkos kirim ayam hidup tersebut dari sang toke asal bisa berjualan demi menghidupi keluarganya
Sejumlah pedagang ayam potong Kota Pekanbaru mengeluhkan kesulitan mendapatkan ayam ras hidup untuk dijual dalam sepekan terakhir ini. Akibatnya tak jarang mereka terpaksa tutup.
"Saya sudah tidak jualan dua hari terakhir karena tak ada ayam hidup yang mau dijual, " kaya Ajo (35) pedagang ayam potong di Labuh Barubarat, Pekanbaru, seperti ditulis Antara, Senin (16/7).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
Ajo menyebutkan alasan toke (tengkulak) tempat dia membeli ayam hidup ialah karena stok lagi kosong. "Tak tahu pasti kenapa stok kosong," kata Ajo lagi.
Hal yang sama diakui Linda (40) pedagang Jalan Air Hitam, dia bahkan harus berebut untuk mendapatkan ayam hidup dari tokenya agar bisa tetap berjualan.
"Katanya ayam kosong di Riau, jadi harus didatangkan dari Payakumbuh, " kata Linda.
Linda mengaku terpaksa rela menambah biaya modal pembelian untuk ongkos kirim ayam hidup tersebut dari sang toke asal bisa berjualan demi menghidupi keluarganya. "Ini saja saya menambah biaya ongkos kirim asal bisa dapat barang jualan, orang dan pada tutup karena tak sanggup, " keluhnya.
Dia menambahkan untuk mendapatkan ayam hidup mereka juga dijatah, tidak bisa lagi sesuka hati karena stok terbatas.
"Bisanya minta 10 keranjang kini cuma di jatah dua keranjang sebab yang lain buruh juga itu kata toke, " imbuh linda mengutip ucapan toke ayam tempat dia belanja.
Sementara itu, Ana (40) salah seorang ibu rumah tangga di Jalan Durian mengaku belakangan harga daging ayam potong terus naik. Kini mencapai Rp 32.000/Kg.
"Bisanya kalau Lebaran saja mahal, sekarang sudah lewat Idul Fitri ayam potong malah tambah mahal, " keluh Ana.
Ana mengaku saat normal daging ayam potong hanya diecer Rp 23.000- Rp 25.000/Kg, kini melonjak jauh.
"Terpaksa jarang makan daging dan lauk-pauk di rumah diganti ke ikan," tambahnya untuk menyikapi biaya hidup keluarga yang semakin mahal.
(mdk/idr)