Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963
Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.
Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.
Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963
Ada kuliner ayam goreng yang rasanya begitu lezat di Gunungkidul. Namanya Ayam Goreng Mbah Tumbu. Kuliner ini terbilang legendaris karena sudah ada sejak tahun 1963.
-
Kapan resep ayam goreng Mbah Karto mulai ada? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, ayam goreng Mbah Karto populer sejak tahun 1998. Namun resep ayam gorengnya sudah ada sejak tahun 1969, tepatnya saat Mbah Karto mulai berjualan ayam goreng ini.
-
Apa yang istimewa dari ayam goreng di warung Mbah Karto? Ayam goreng yang disajikan di warung makan ini punya ciri khas yaitu rasanya yang teramat gurih dan legit. Cita rasa ini tak lepas dari cara pengolahannya yang langsung dari daging ayam yang masih segar. Jadi, ayam kampung yang habis disembelih langsung diolah dan digoreng. Tidak dibiarkan berlama-lama disimpan di dalam kulkas.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Dimana Ayam Pedas Banyuwangi paling terkenal? Ayam pedas memang telah lama dikenal di Banyuwangi, khususnya di wilayah selatan.
-
Makanan khas apa yang berasal dari Bukittinggi? Karupuak Sanjai, merupakan salah satu kudapan yang terbuat dari keripik singkong yang cukup populer. Bukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.
Warung Ayam Goreng Mbah Tumbu terletak di Ngebrak Barat, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
Dalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.
Cara memasaknya juga masih tradisional, yaitu menggunakan kayu bakar.
Dilansir dari Javanese culinary, sebelum digoreng ayam sudah terlebih dahulu dimasak menggunakan bumbu bacem. Setelah itu ayam baru digoreng. Tak lupa ayam goreng itu disajikan bersama makanan lain seperti tempe dan tahu bacem, serta kuah opor.
Anggit Suyatno, cucu Mbah Tumbu, mengatakan bahwa saat ini warung makan ayam goreng itu dikelola oleh generasi kedua.
Anggit bercerita, dulu neneknya berjualan ayam goreng itu dari pagi sampai sore di rumah. Saat sore hari, ia akan membawa ayam goreng yang sudah dimasak untuk dijual ke pasar.
Anggit mengatakan satu porsi ayam kampung Mbah Tumbu dihargai rata-rata Rp40 ribu. Tapi harga itu menyesuaikan ukuran potongan ayamnya.
“Kalau dada itu Rp29-30 ribu, kalau paha atas Rp28 ribu, kepala sama paha bawah Rp13 ribu, ati ampela Rp8 ribu,” kata Anggit dikutip dari kanal YouTube Javanese culinary.
Anggit mengatakan, warungnya setiap hari menyediakan ayam bersih sebanyak 30 ekor. Semuanya ayam kampung asli dan merupakan ayam jantan.
“Ayamnya masih perjaka. Jadi ukurannya sedang tapi tidak terlalu kecil,” ujar Anggit.