Mencicipi Soto Sangka, Kuliner Legendaris Kota Lama Banyumas yang Hampir Berusia 1 Abad
Selain Soto Sokaraja di Banyumas ada kuliner soto lainnya yang tak kalah legendaris, yaitu Soto Sangka.
Makanan yang dipikirkan kebanyakan orang luar ketika berkunjung ke Banyumas adalah Soto Sokaraja. Tapi selain Soto Sokaraja di Banyumas ada kuliner soto lainnya yang tak kalah legendaris yaitu Soto Sangka.
Salah satu warung Soto Sangka berada di Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas. Lokasinya tak jauh dari Kota Lama Banyumas yang dulunya menjadi pusat pemerintahan kabupaten sebelum dipindahkan ke Purwokerto.
-
Apa yang membedakan Soto Banyumasan? Hal yang membedakan ialah penggunaan sambal kacang dan ketupat dalam soto ala Banyumasan ini.
-
Kapan Soto Padang mulai populer? Soto padang rupanya juga menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Padang dan sekitarnya.
-
Dimana Soto Padang berasal? Mengutip indonesiakaya.com, awal mula lahirnya kuliner soto ini diperkirakan berasal dari pengaruh budaya Tionghoa melalui sajian sup daging bernama caudo.
-
Di mana sate pertama kali populer di Indonesia? Diperkirakan Ponorogo menjadi kota pertama sate mulai populer dan menyebar.
-
Soto Bumbung Klaten rasanya seperti apa? Campuran bumbu tersebut membuat soto memiliki cita rasa yang unik.
-
Apa itu Soto Tangkar? Soto Tangkar adalah Iga Sapi Penamaan tangkar diketahui berangkat dari bahan utama pembuatannya yakni daging tulang iga. Untuk membuatnya, tulang iga utuh dimasak bersama bumbu rempah seperti kayu manis, bawang merah, bawang putih, cabai, daun salam, santan, asam Jawa hingga jahe.
Di depan warung soto itu terdapat sebuah banner tergantung di pohon yang tertulis “terkenal sejak tahun 1925”. Bila dihitung, kini usia ketenaran Soto Sangka mencapai hampir satu abad.
Lalu apa yang menjadi ciri khas Soto Sangka dibanding soto-soto lainnya?
Warung Sederhana
Dikutip dari Rri.co.id, Soto Sangka dijual di sebuah warung sederhana berukuran 4 x 6 meter. Lokasi warung ini sekitar 500 meter di sebelah timur Alun-Alun Banyumas. Di dalamnya terdapat 3 meja dan 15 kursi plastik. Meski sederhana namun warung itu jadi serbuan banyak orang.
Saat memasuki warung ini, pengunjung akan disuguhi oleh gerobak kecil dan tungku kayu bakar. Di atas tungku terdapat panci berisi kuah soto yang mengepulkan asap.
Tungku-tungku tua itu menjadi ciri khas dari Soto Sangka. Peralatan itu masih asli peninggalan dari pelopor sekaligus pemilik warung soto pada masa lampau yaitu Mbah Sangka.
Kisah Mbah Sangka hingga Diteruskan dari Generasi ke Generasi
Soto Sangka sendiri diambil dari nama Mbah Sangka yang pertama kali membuat dan menjual soto ini. Saat itu Mbah Sangka berjualan di pinggir jalan raya. Seiring waktu banyak orang mampir dan membeli Soto Sangka. Harganya pun cukup terjangkau yaitu sebesar Rp17 ribu.
Untuk membuat soto ini, ada beberapa bahan yang harus disiapkan antara lain ketupat, daun bawang ayam kampung, kecambah, kacang goreng, hingga sambel kacang. Yang membedakan Soto Sangkah dengan menu soto lainnya adalah cara memasaknya yang masih menggunakan tungku kayu. Tungku ini merupakan salah satu peninggalan yang tersisa dari Mbah Sangkah.
Eksistensi Soto Sangka terus bertahan melintasi berbagai macam peradaban. Kini usaha itu telah dilanjutkan oleh generasi ketiga Mbah Sangka yaitu Basuki.
Rekomendasi Kuliner Banyumas
Pengunjung yang tidak puas hanya dengan mencicipi Soto Sangka bisa mencicipi menu makanan tambahan seperti ampela, ayam potong, sayap kanan kiri, kepala paha serta sayap paha.
Kuliner Soto Sangka cocok disajian dengan segelas teh hangat. Warung ini buka dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Soto Sangka menjadi salah satu rekomendasi wisata bagi mereka yang akan berkunjung ke Banyumas.