Bangun Smart City, Menteri Basuki Bakal Belajar dari Korea Selatan
Menteri Basuki menjelaskan, Korea Selatan saat ini tengah membangun kota pintar dengan skema eco delta smart city. Bukan hanya berbasis teknologi digital, kota pintar tersebut juga dirancang untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut mencermati proyeksi pembangunan kota dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Bahkan, Kementerian PUPR katanya ingin belajar dari Korea Selatan dalam pembangunannya.
Menteri Basuki menjelaskan, Korea Selatan saat ini tengah membangun kota pintar dengan skema eco delta smart city. Bukan hanya berbasis teknologi digital, kota pintar tersebut juga dirancang untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kenapa Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Yudian mengatakan, anak-anak merupakan harapan kepemimpinan masa depan bangsa dan Pojok Taman Baca Pancasila sebagai bentuk gotong royong untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
"Kebetulan saya ikut groundbreaking-nya. Sekarang kita akan diundang ke sana, saya ingin lihat progres-progresnya. Karena ada special rumah yang memang didesain untuk future, the smart home," ungkap Menteri Basuki dalam acara puncak Hari Habitat dan Kota Dunia 2021 secara virtual, Rabu (27/10).
"Sekarang mereka sedang menyeleksi penduduk yang mau tinggal di situ. Kalau kita lihat Panasonic Smart Home, itu orang sudah enggak ketemu orang lagi, mau pesen KFC gitu tinggal pesen, nanti tau-tau sudah ada di kotak pos," tuturnya.
Menurut Menteri Basuki, pembangunan kota pintar dibutuhkan karena pertambahan penduduk di perkotaan nantinya akan mencapai 60 persen, di mana seluruhnya pasti membutuhkan hunian. Pembangunan tempat tinggal baru tersebut akan bersinggungan dengan kebutuhan energi.
"Kita ketahui setiap hunian itu menggerakkan tidak kurang dari 140 industri lainnya. Mau air conditioning, mau hairdryer, mau ricecooker, mau kulkas, pasir, bata. Itu semua membutuhkan energi," katanya.
Pembangunan Infrastruktur
Tak hanya hunian, seluruh pembangunan infrastruktur ke depan juga wajib memperhatikan tanggung jawab untuk menjaga bumi dari ancaman peningkatan emisi gas buang.
"Pertumbuhan penduduk tadi dengan kebutuhannya pasti menaikkan emisi karbon, dari AC pasti keluarkan emisi. Dari jalan raya, sawah, semua ada gas rumah kacanya," ujar dia.
Menghadapi hal tersebut, Kementerian PUPR telah mempersiapkan 8 indikator pembangunan rumah atau kota hijau. Beberapa di antaranya seperti smart city, water resilience city, earthquake resilience city, yang semuanya menuju ke arah pengurangan emisi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)